Juli 25, 2014

Wajib Taat

Presiden kita yang akan datang telah terpilih. Walaupun ada keraguan dan polemik yang berkembang di masyarakat, sebagai rakyat sekaligus umat Islam kita wajib mendengar dan taat sebagaimana ajaran Al-Qur’an dan sunnah, selama Pemimpin kita tidak memerintahkan kepada maksiat. Banyak dalil sahih yang menegaskan kewajiban taat tersebut, termasuk saat Pemimpin memutuskan awal Ramadhan dan Idul Fitri, kita wajib menaatinya.

Mari kita do'akan agar Presiden kita nanti benar-benar cakap dan amanah, serta selalu teguh di atas agama Allah Ta'ala. Jika nanti terjadi hal yang kurang atau tidak kita inginkan (naudzubillah)...jangan hanya menyalahkan Pemimpin kita. 
Sebagai rakyat, kita mesti intropeksi diri, terus memperbaiki tauhid dan akidah di lingkungan kita perlahan-lahan, karena pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya (dikutip dari artikel di http://muslim.or.id/manhaj/inilah-alasan-mengapa-pemimpin-hasil-pilpres-harus-tetap-ditaati.html)

Akhirnya...selamat menyambut Idul Fitri, dan berhari rayalah setelah ada informasi resmi dari pemerintah. Perbanyaklah berdo'a di sisa Ramadhan ini : Ya Allah ...Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah kami. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini. 


Juli 13, 2014

Sebaiknya jangan sebut mereka Israel

Kembali bangsa Palestina menjadi korban kebiadaban Israel...maksudnya kaum zionis Yahudi. Sungguh nama Israel itu tak seharusnya mereka sandang, terlalu mulia jika dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan selama ini terhadap bangsa Palestina. Nama yang sebenarnya disandangkan pada Nabi yang mulia, keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yaitu Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. 

"Ketika penamaan itu tanpa konsekuensi, mungkin masalahnya lebih ringan. Namun nama tidak hanya sebatas nama. Masyarakat menggunakan nama ini untuk konteks konflik (untuk mengutuknya - pen) : Biadab Israil… Israil membantai kaum muslimin… penyerangan Israil ke Palestina… Israil penjajah dunia…. dst. Kita sangat yakin, maksud mereka bukan dalam rangka menghina nabi Ya’qub ’alaihis salam, namun tidak selayaknya dilakukan karena beberapa pertimbangan" (http://www.konsultasisyariah.com/yahudi-bukan-israel/) ...wallahu a'lam

Sekarang, mari kita salurkan donasi untuk saudara-saudara kita di Palestina, bisa melalui http://www.konsultasisyariah.com/donasi-peduli-palestina/ .... 
"mari kita buat mereka tersenyum, menyambut berbuka dan berhari raya"




Juli 06, 2014

Kekuatan Do'a

Lima belas tahun dia setia mendampingi dan mendo'akan suaminya yang sedang koma karena kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan otak. Selama suaminya koma, dia memfokuskan konsentrasinya untuk mentarbiyah putri kecilnya dengan memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran, hingga akhirnya putrinya dapat menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun.  Putrinya tumbuh menjadi anak yang sholehah, menjenguk ayahnya, meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. Sampai pada suatu malam sang putri meminta ijin pada ibunya untuk tidur bersama ayahnya. 

Putrinya bercerita :
"Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga?, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini?"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..?? "

Sang ibu berkata : 
"Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma… Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya. Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup. Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin".

"Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…"

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)