Juli 31, 2019

Klaim JHT sebelum masuk usia pensiun?

Bisa koq.. jika kita pindah tempat kerja, dan ingin mencairkan jaminan hari tua (JHT), gini caranya :

·       Siapkan semua dokumen yg diperlukan (wajib bawa yg asli + fotocopy) yaitu KTP, KK, kartu peserta BPJS TK (BPJS Ketenagakerjaan), kartu peserta jamsostek (yg lama), buku tabungan (dari no rekening yg aktif tentunya ya), dan surat pengantar dari tempat kerja asal. Karena kartu jamsostek-ku hilang, maka wajib ngurus surat kehilangan di kantor polisi (masa berlaku hanya 2 minggu), plus minta srt pengantar dari tempat kerja asal (untuk dibuatkan lgi kartu yg hilang tsb – formalitasnya sih gitu, tapi unt layanan klaim gak perlu nunggu kartu tsb jadi koq, jadi gak perlu riwa riwi). Oya siapkan juga materei 1 buah (6k).

·       Manfaatkan antrian online layanan klaim JHT BPJS TK di https://antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id/ , isi no e-ktp, kpj (no kartu bpjs tk),  nama sesuai e-ktp, no hp, dan kita bisa pilih wilayah pelayanan, cabang pelayanan (kancab bpjs tk), tgl dan jam kedatangan.

·       Simpan hasil registrasi online-nya (screen shoot), dan tunjukkan pd petugas saat datang ke kantor bpjs tk yg sudah dipilih nantinya (usahakan datang 30 menit sebelum jam yg dipilih ya). Foto itu adalah no antrian yg dicetak oleh satpam setelah menunjukkan hasil registrasi online kita. Antrian online ini benar-benar bermanfaat, dan beneran diprioritaskan sesuai tgl dan jam yang kita pilih.. terbukti.. no fake :) Oya jika ingin mengganti tgl dan jam kedatangan atau membatalkan registrasi online juga bisa.
  
Waktu itu aku milih di bpjs tk sby rungkut, Alhamdulillah semua petugasnya ramah dan melayani dengan sigap, terutama bapak satpam nya yg sigap melayani dan memberikan informasi rinci serta arahan pd setiap tamu yg datang.

·       Setelah mengisi formulir tertentu dan semua kelengkapan dokumen kita dicek oleh petugas, serta menanda tangani beberapa formulir dan dokumen, kita akan diberikan informasi mengenai rincian saldo JHT kita, dan diinfokan perkiraan tanggal pencairannya (transfer dana JHT) – estimasi plg lambat 7 hari kerja.

·       Simpan kartu bpjs tk-nya (kartu jamsostek – kartu yg lama- diserahkan ke kantor BPJS TK), karena kartu tsb bisa dilanjutkan kepesertaannya di tempat kerja yg baru (hub sdm-nya ya).

Semoga bermanfaat..

Terimakasih banyak BPJS TK Sby Rungkut dan POLSAS.. barokallahu fiikum

Juli 15, 2019

The BTS (Bromo Tengger Semeru) National Park

Jumat malam kemarin akhirnya kesampaian midnight tour ke Bromo dg formasi lengkap sekeluarga (sebelumnya sempat tertunda beberapa kali, menunggu suami pulih habis operasi kecil CTS di kedua tangannya, alhamdulillah sudah membaik kondisinya, dan nunggu si sulung 'turun gunung'). Tour kali ini kami make jasa, agar semuanya nyaman dan bisa lebih explore di sana. Dan untuk kedua kalinya jasa tour http://pujonrafting.com/ menjadi pilihan kami, yg pertama pas rafting akhir tahun lalu (http://uce-indahyanti.blogspot.com/2018/12/my-weekend-parenting-rafting.html).

Tengah malam dijemput P. Seno, dengan lihainya beliau melewati kelokan, tanjakan, dan tikungan tajam daerah Nongkojajar dalam kondisi gelap. Nyampe di jeep checkpoint (pelataran Bromo) langsung disambut dingin yg menusuk bikin menggigil. Berganti jeep-nya P. Dimas, kami dibawa ke Penanjakan.. Ini lebih seru dan menantang lagi medannya.. Nyampe sana, tantangan lain menanti, menunggu sunrise di warung dekat view point hampir bikin kami menyerah. Entahlah suhu saat itu sekitar berapa derajat, yg pasti dingin banget dan menusuk. Atribut sudah lengkap (jaket, sarung tangan, penutup muka, leher & kepala), plus mencoba menghangatkan diri di dekat tungku-tungku arang yg disiapkan dalam warung-warung disana, tapi rasanya tetap tak berdaya menahan hawa dingin yg menusuk. Belum lagi kondisi2 'sulit' yg kami temui di sekitar view point itu.

Tapi semuanya terbayar, saat sunrise tibaaa... MasyaaAllah, sungguh pemandangan yg luar biasa, deretan pegunungan BTS (bromo tengger semeru) dengan hamparan awan di atasnya dan lautan pasir serta lembah indah dibawahnya, ditambah erupsi di puncak Semeru dan Bromo yg hampir barengan saat itu..sulit dilukiskan. Maha Besar Engkau Ya Robb.. Foto yg kupasang itu gak bisa mewakili keindahan aslinya. Si sulung juga sempet diminta jadi fotografer dadakan oleh turis2 cakep - saudara kita dari Palestina (hmm..mungkin mereka ingin melupakan sejenak konflik di negaranya ya).

Oya baru nyadar, saking dinginnya, snack yg kami bawa jadi menggembung bungkusnya, dan botol minumpun duiingin berembun, seperti sudah tersimpan lama di kulkas. Belum lagi kami mesti ngantrii panjang jika ingin ke toilet, karena hanya ada 4 kamar kecil, sedangkan di situ tumplek blek pengunjung meluber, dari berbagai negara pula. Dan hampir bisa dipastikan bisa lebih dari sekali ke toilet karena saking dinginnya (sstt siap-siap bawa uang receh agak banyak, sekali ke toilet bayar 4k - makanan & minuman juga cukup mahal, jadi lebih baik nanya dulu sebelum memesan ya hehe..). Untuk bisa sholat subuh dengan jenak pun juga cukup sulit, tempat sholat hanya berupa petak kecil. Beberapa ada yg sholat dengan posisi seadanya (sambil duduk di warung).. Semoga ke depan jumlah toiletnya bisa ditambah dan dibangun musholla yg lebih layak.. sehingga makin afdol tadabbur alam di situ .. aamiiin.


Habis menikmati sunrise, kami kembali ke area parkir Penanjakan, suasana jadi riuh dan agak macet, semua jeep ngantri untuk turun ke kaldera atau lautan pasir. Di kalderapun suhu masih menusuk, padahal matahari sudah terang benderang, sampai keluar asap jika kami berbicara. Sambil menunggu kakak dan adik naik ke kawah, aku dan suami gantian jepret2 dg latar belakang pegunungan Tengger, gunung Batok & Bromo, kaldera, deretan jeep, dan orang2 yg berkuda, sambil jingkat2 ngindari kotoran kuda hehe... Jepret2 juga di dpn jeep nya pak Dimas, mejeng pencitraan - gak ikut nyetir gak ikut punya mobil hehe.. Turun dari kawah, adik keliatan paling happy, keinginannya motret langsung kawah Bromo akhirnya kesampaian. Sementara si sulung keliatan agak lesu (baru bbrp hari dia pulang ndaki puncak Semeru dg teman2nya), tapi unt ngawal adiknya ke kawah, akhirnya 'ndaki' lgi.. makasih kakak. 

Jam 10-an hawa di lautan pasir mulai terasa hangat, walau angin dingin sesekali masih menerpa. Berikutnya jeep membawa kami menyusuri taman nasional yg elok itu, hamparan kaldera yang sangat luas dan padang savana yg dikelilingi tebing perbukitan dan pegunungan, bikin tambah takjub. Terlihat beberapa kali terjadi pusaran angin membawa pasir ke atas, seperti tornado kecil.

Di beberapa lokasi terdapat bekas aliran sungai kecil, infonya itu luapan air saat musim hujan yang mengalir sampai ke mata air Umbulan. Hmm.. mesti lihai berkendara di medan berpasir & berdebu yg menantang itu. Belum lagi saat perjalanan dari dan ke pelataran Bromo, turun dan naik melewati jalan yang menanjak & menurun, berliku & berkelok dengan tajam, belum lagi kalo kondisi macet saat menanjak, tapi mungkin karena sudah terbiasa, para pengendara jeep bromo dengan santainya malah saling guyon menyapa. Jadi ingat pengalaman teman baikku, yg mengendarai sendiri trooper-nya bersama keluarganya sampai ke lautan pasir Bromo.. salute.

Alhamdulillah nyampe ke jeep checkpoint dengan selamat, walau sempet deg-deg an ada sedikit insiden senggolan dengan bus pariwisata. Dari sana berganti kendaraan yg dikendarai P. Seno kembali ke rumah.. alhamdulillah .. terimakasih pujonrafting :)