Oktober 03, 2010

Kewajiban Pertama Yang Melahirkan 3 Rasa

“Sesungguhnya kewajiban pertama manusia adalah mengenal Allah ta’ala

(diambil dari kitab Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir, oleh-oleh dari salah satu mahasiswaku yang baru menunaikan ibadah umroh bulan Ramadhan lalu... jazakallahu khairan saudaraku...)

Sebuah kalimat sederhana dan memang semestinya, tapi mungkin masih banyak diantara kita yang tidak menyadari betapa seriusnya kalimat tersebut.

Mengapa?

Karena dengan benar-benar mengenal Allah ta’ala melalui nama-nama & sifatNya, maka kita akan beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benar ibadah.

Maksud dari beribadah kepada Allah dengan nama & sifatNya adalah mewujudkan pengetahuan tentang nama & sifat Allah tersebut, memahami makna yang terkandung di dalamnya, dan mengamalkannya. Bukan sekedar menghafalkan apalagi cukup mengetahuinya saja.

Coba kita renungkan beberapa nama & sifatNya berikut ini :

Al Hakim - Yang Maha Bijaksana, kita wajib menyerahkan seluruh urusan kita kepada Allah, karena seluruhnya itu niscaya sesuai dengan hikmah & kebijaksanaanNya.

Al Haliim – Allah tidak menyegerakan siksa pada hambaNya, meski Dia mampu melakukannya. Allah memaafkan dan mengampuni jika kita mohon ampun kepadaNya.

Ar Razzaq- nama yang menunjukkan betapa banyak rizki Allah pada hambaNya, Allah ta’ala memberi rizki sebelum hamba memintanya, bahkan meski mereka bermaksiat kepadaNya.

Al Lathiif - Yang Maha Mengetahui segala perkara yang paling kecil sekalipun, baik yang tampak & yang tersembunyi di hati. Allah mengucurkan kebaikan dan kemanfaatan pada hambaNya dari arah yang tiada mereka sangka.

Al Ghafuur – Dia-lah yang menutupi dosa seorang hamba dengan tidak menampakkan aibnya ataupun menyiksanya.

Al Majiid – bagi Allah segala kebesaran, kemurahan, kemuliaan dan ketinggian di langit dan di bumi.

Finally.... dengan mengingat betapa luasnya rahmat Allah menjadikan kita penuh rasa harap padaNya, dan mengingat betapa keras dan pedihnya siksa dan murka Allah akan menimbulkan rasa takut yang sangat di hati kita, serta dengan mengingat keesaan Allah dalam menganugerahkan nikmat akan menghadirkan rasa syukur dan cinta kita kepadaNya.

Berikut petikan dari dari salah satu artikel di www.muslim.or.id yang terkait dengan hal di atas :

“Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan : Ketahuilah sesungguhnya penggerak hati menuju Allah ‘azza wa jalla ada tiga : Al-Mahabbah (cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Rajaa’ (harap).

Dan yang terkuat di antara ketiganya adalah mahabbah.

Karena sesungguhnya Rosululloh bersabda : Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya di akhirat nanti (HR. Muslim). Dimana makna dari hadits ini adalah jika ketika di dunia kita mencintai orang-orang shaleh (seperti para rosul dan nabi) dan menjadikan mereka teladan, maka di akhirat nanti kita akan bersama mereka, dan sebaliknya jika ketika di dunia kita mencintai orang-orang kafir dan menjadikan mereka teladan, maka di akhirat nanti kita pun akan bersama mereka. Bukankah tempat mereka di akherat merupakan seburuk-buruk tempat kembali. Duhai, betapa musibah yang sangat besar! “

Tidak ada komentar: