Juli 16, 2016

Museum Tubuh... rekomendasi liburan edukatif

Kamis kemarin lusa alhamdulillah akhirnya kesampean ngajak anak-anak ke Museum Tubuh di komplek wisata Jatim Park 1 - Batu. Sudah lama pingin ke sana karena penasaran liat tayangannya di tv. Jalan-jalan lagi sebelum mereka masuk sekolah, sekalian ngantar anak sulungku hadiri acara sekolahnya di hari Rabu sebelumnya.

Tiket masuk 60 ribu rupiah per orang - anak-anak dengan tinggi minimal 85 cm dikenai tarif penuh - menurutku relatif murah jika dibandingkan dengan banyaknya edukasi yang bisa diperoleh plus beberapa pemeriksaan gratis di dalamnya seperti pemeriksaan mata, darah dan lemak tubuh. Saranku jika nggak punya waktu banyak, sebaiknya tidak beli tiket terusan ke wahana lain seperti Waterboom, Batu Secret Zoo, Eco Green Park, Museum Angkut, Predator, atau wahana lainnya. Karena di Museum Tubuh cukup banyak hal yang menarik untuk dilihat, ditonton, disimak dan dipelajari. Mulai dari zona gigi, mulut, telinga, paru, jantung, ginjal, usus, lambung, dan seterusnya sampai zona tulang dan kadaver, semuanya menarik, informatif dan edukatif tentunya.

Setiap zona dilengkapi dengan informasi yang komplit mulai dari fungsi organ, cara kerja, penyakit yang bisa timbul sampai dengan pencegahan dan pengobatannya. Fasilitas layar sentuh dan peraga simulasi juga ada di hampir semua zona, antara lain simulasi bersendawa, ingusan, mimisan sampai dengan peraga USG ibu hamil dan praktek dokter gigi. Di tiap zona juga banyak spot yang menarik untuk difoto dan atau ber-selfie, dan memasukinya serasa memasuki tubuh kita sendiri. Jadi bener" ngeh betapa tubuh kita adalah pabrik terbesar dan tersibuk di dunia dengan banyak pekerja yang sangat loyal dan tak kenal lelah di dalamnya...masya Allah !

Ada juga bioskop mini yang menayangkan film 3D berdurasi 7 menit tentang proses reproduksi - tepatnya perjalanan sperma saat membuahi sel telur - yang menarik untuk ditonton. Sayangnya anak-anak berusia 5 tahun belum boleh mengenakan kacamata 3D.

Di zona tulang kita bisa melihat beberapa buah kadaver  - jasad manusia yang diawetkan, yang juga dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seakan berpose sedang menari, berlari dan gerakan lainnya. Menurut poetugasnya, semua jasad itu diperoleh dari rumah sakit secara legal dan sengaja dibuat demikian untuk keperluan edukasi. Diantara kadaver yang berjenis kelamin laki-laki terlihat paru-parunya menghitam, menurut petugasnya karena merokok.. warning nih bagi perokok.

Semua kadaver diletakkan dalam ruang khusus dan tertutup yang hanya boleh dilihat oleh kaum dewasa (minimal 18 tahun) dan tidak boleh didokumentasi. Anak sulungku nyesel juga pas ditanyai umur oleh petugasnya, kujawab apa adanya - 17 tahun. Coba tahu sebelumnya minimal yang boleh masuk 18 tahun ya... he he. Si bungsu juga kecewa gak dibolehin masuk, tapi dia sempet ngintip kadaver dalam pose menari ketika petugasnya membuka pintu sejenak untuk pengunjung dewasa yang boleh masuk. Si kakak mencoba menghiburnya dengan mengatakan anak-anak gak boleh lihat kadaver agar gak takut atau trauma setelah melihat jasad yang diawetkan.

Ngeliat kadaver itu membuatku tertegun sejenak, teringat akan jasad yang seharusnya tergolek di alam kubur. Bagaimanapun bentuk dan di manapun lokasi sang jasad, pastinya akan mengalami kehidupan di alam barzah...wallahu a'lam. Duh...semoga kelak kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan jasad kita dimuliakan Allah. 




Tidak ada komentar: