[update #aksibelapalestina]
Qodarullah.. telah lewat 150 hari komplotan laknatullah itu masih
meneror bumi Palestina khususnya wilayah Gaza dan Tepi Barat.. laa haula wa laa quwwata illah billah.. hasbunallah wa nikmal
wakil.. haqqul yaqin tetap berbaik sangka hanya Allah azza wa jalla Allah sang pemilik nama Al Hakim yang maha mengetahui segala hikmah.. (https://uce-indahyanti.blogspot.com/2023/11/berbaik-sangka.html)
“Sebelum tidur, kami sudah mengucapkan dua kalimat syahadat karena belum
tentu kami bisa melihat matahari pagi. Setiap sebelum tidur kami Semua
anak-anak dan istri saya, kami berwudhu karena belum tentu kami bertemu dengan
Cahaya matahari pagi. Shalatnya benar-benar tepat waktu, zikirnya setiap detik
dan mengingat kepada Allah, sehingga namanya panik dan depresi pasti ada. Jadi
memang hikmahnya luar biasa. Warga Gaza sendiri mengatakan apa yang kami alami
sudah dicatat di lauhil mahfudz, ajal tidak bisa dimajukan dan tidak bisa
dimundurkan. Dan kalaupun kami ditimpa cobaan seperti ini, tentu sudah
diberikan ketabahan oleh Allah Ta'ala. Tentunya teman-teman disini, kita harus
berdoa dan berikan kekuatan dan ketabahan bagi saudara-saudara kita di
Palestina.” ujar Bang Onim, relawan Indonesia di Gaza (dikutip dari www.ucareindonesia.org)
Betapa cerdasnya mereka, bombardir penderitaan justru mereka jadikan wasilah untuk selalu mengingat mati yang setiap detik mengintainya. Mereka bikin kita ber-muhasabah me-refresh keimanan kita. Meskipun sampai hari ini, bumi Palestina terus menerus digempur oleh laknatullah zionis Isr43l, namun Allah Ta'ala telah menetapkan keberkahan-Nya atas Palestina sampai akhir jaman, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Araf ayat 137.
Mari kita ingat kembali betapa barokahnya bumi Palestina (https://uce-indahyanti.blogspot.com/2017/09/lingkaran-barokah.html).. hope to never get tired of remembering and helping Palestine #savepalestine
Dan berikut 8 poin pernyataan sikap dari Forum Rektor PTMA*:
- Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
- Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina.
- Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
- Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
- Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
- Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide Israel.
- Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina, kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
- Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.