Disela2 penatnya nyelesaikan tugas kuliah yg makin menumpuk, kubaca lagi artikel2 islam untuk ngademin pikiran sekaligus nambah ilmu.
Kali ini kutemukan artikel ttg pluralisme yg ingin kubagi. Agar tdk salah dlm berkomentar, silahkan klik link berikut. Semoga Allah selalu memberi petunjuk pd kita :
Pluralisme, Paham yang Terbantahkan
November 25, 2010
November 15, 2010
Use Case Driven Object : step by step
Berikut sedikit rangkuman pemodelan sistem berbasis objek menggunakan UML (Unified Modeling Language) yg sedang kupelajari. Metode yg dipake adalah Use Case Driven Object, yaitu suatu metode untuk men-drive pemodelan sistem berbasis objek berdasarkan fungsi/operasi yang ada dalam sistem (Use Case).
Untuk aplikasinya bisa pake Star UML, Jude, Relational Rose atau Enterprise Architect (spt yg disarankan oleh dosenku).
Tahapan pemodelan berbasis objek yang mengacu pada metode “use case driven object” dimulai dari pembuatan :
1. GUI storyboard; semacam rancangan menu+fitur pada sistem, contoh user interface pada salah satu menu Internet Bookstore :
2. Domain model; semacam diagram yang memetakan objek-objek utama dan relationshipnya, tips pembuatannya :
- pada tahap ini jangan dipikir terlalu dalam hal2 terkait atribut2/operasi2nya. fokus saja pada objek2 utama
- cukup ada ”generalization (is a)” dan “aggregation (has a)” relationship
- lakukan dalam waktu yang terbatas, karena domain model belumlah final, bisa berubah sesuai tahapan saat proses pemodelan berlangsung
- domain model berbeda dengan data model, jangan terjebak pada aliran data
contoh domain model pada Internet Bookstore Project :
3. Use case model; menjelaskan fungsi/operasi yang ada dalam sistem (Use Case), obyek-obyek yang mempengaruhi sistem (Actors) dan hubungan antara Use Case dan Actors (use case diagram).
contoh use case model pada Internet Bookstore :
Dan berikut relasi-relasi yang dapat terjadi pada use case model :
contoh relasi dalam use case:
4. Use case description, penjelasan/ narasi dari proses yang terdapat pada tiap use case yang dibagi menjadi 2 bagian : basic course & alternate course. Narasi dibuat menggunakan kalimat aktif, dan asumsi proses yang ada pada bagian Basic Course selalu dalam kondisi TRUE, dan tidak terdapat kata IF (kondisi IF / False di bagian alternate course, contoh :
Basic Course:
The Customer clicks the Write Review button for the book currently being viewed, and the system shows the Write Review screen.The Customer types in a Book Review, gives it a Book Rating out of five stars, and clicks the Send button. The system ensures hat the Book Review isn’t too long or short, and that the Book Rating is within one and five stars. The system then displays a confirmation screen, and the review is sent to a Moderator, ready to be added.
Alternate Course:
•User not logged in: The user is first taken to the Login screen and then to the write Review screen once he is logged in.
•The user enters a review that is too long (text > 1MB): The system rejects the review and responds with a message explaining why the review was rejected.
•The review is too short (< 10 characters): The system rejects the review.
5. Analisa kehandalan (robustness analysis) ; diperlukan untuk mengetahui objek-objek apa saja yang terlibat dalam setiap use case. Proses ini dilakukan dengan cara menganalisa teks use case dan melakukan identifikasi objek-objek yang akan berpartisipasi kemudian melakukan klasifikasi terhadap objek tersebut menjadi tiga tipe objek yaitu:
•Boundary object : Objek yang digunakan aktor sebagai antarmuka untuk berkomunikasi dengan sistem (sbg noun).
•Entity object : Objek ini biasanya berupa objek yang berasal dari ranah model (sbg noun).
•Control object : Objek yang menjadi “perekat” antara boundary object dan entity object (sbg verb).
Robustness berguna untuk memperkecil celah antara analisa (what) dan desain (how).
Langkah-langkahnya :
- Menelusuri kalimat demi kalimat, teks pada dokumen use case.
- Menambahkan aktor yang terlibat pada use case sebagai titik awal.
- Menambahkan antar muka pengguna seperti halaman web,tampilan layar,menu,kotak dialog dan sebagainya sebagai boundary object.
- Menambahkan controller bagi setiap aturan-aturan bisnis dan aktivitas-aktivitas yang ada.
- Menambahkan entity object bagi setiap objek konseptual dalam model ranah.
- Membuat garis penghubung yang merepresentasikan komunikasi yang terjadi antar objek-objek tersebut.
Dan berikut aturan-aturannya :
- Nouns can talk to verbs (and vice versa).
- Nouns can’t talk to other nouns.
- Verbs can talk to other verbs.
contoh robustness diagram :
Langkah berikutnya ....kapan2 aja ya kalo udah dapet materi kuliah yg lengkap plus kalo gak males nulis :)
sumber:
-Use Case Driven Object Modeling with UML Theory & Practice, Doug Rosenberg and Matt Stephens
-Applying Use Case Driven Object Modeling with UML: An Annotated e-Commerce Example, Doug Rosenberg & Kendall Scott
-http://iconixprocess.com/iconix-process/analysis-and-preliminary-design/robustness-analysis/
Untuk aplikasinya bisa pake Star UML, Jude, Relational Rose atau Enterprise Architect (spt yg disarankan oleh dosenku).
Tahapan pemodelan berbasis objek yang mengacu pada metode “use case driven object” dimulai dari pembuatan :
1. GUI storyboard; semacam rancangan menu+fitur pada sistem, contoh user interface pada salah satu menu Internet Bookstore :
2. Domain model; semacam diagram yang memetakan objek-objek utama dan relationshipnya, tips pembuatannya :
- pada tahap ini jangan dipikir terlalu dalam hal2 terkait atribut2/operasi2nya. fokus saja pada objek2 utama
- cukup ada ”generalization (is a)” dan “aggregation (has a)” relationship
- lakukan dalam waktu yang terbatas, karena domain model belumlah final, bisa berubah sesuai tahapan saat proses pemodelan berlangsung
- domain model berbeda dengan data model, jangan terjebak pada aliran data
contoh domain model pada Internet Bookstore Project :
3. Use case model; menjelaskan fungsi/operasi yang ada dalam sistem (Use Case), obyek-obyek yang mempengaruhi sistem (Actors) dan hubungan antara Use Case dan Actors (use case diagram).
contoh use case model pada Internet Bookstore :
Dan berikut relasi-relasi yang dapat terjadi pada use case model :
contoh relasi dalam use case:
4. Use case description, penjelasan/ narasi dari proses yang terdapat pada tiap use case yang dibagi menjadi 2 bagian : basic course & alternate course. Narasi dibuat menggunakan kalimat aktif, dan asumsi proses yang ada pada bagian Basic Course selalu dalam kondisi TRUE, dan tidak terdapat kata IF (kondisi IF / False di bagian alternate course, contoh :
Basic Course:
The Customer clicks the Write Review button for the book currently being viewed, and the system shows the Write Review screen.The Customer types in a Book Review, gives it a Book Rating out of five stars, and clicks the Send button. The system ensures hat the Book Review isn’t too long or short, and that the Book Rating is within one and five stars. The system then displays a confirmation screen, and the review is sent to a Moderator, ready to be added.
Alternate Course:
•User not logged in: The user is first taken to the Login screen and then to the write Review screen once he is logged in.
•The user enters a review that is too long (text > 1MB): The system rejects the review and responds with a message explaining why the review was rejected.
•The review is too short (< 10 characters): The system rejects the review.
5. Analisa kehandalan (robustness analysis) ; diperlukan untuk mengetahui objek-objek apa saja yang terlibat dalam setiap use case. Proses ini dilakukan dengan cara menganalisa teks use case dan melakukan identifikasi objek-objek yang akan berpartisipasi kemudian melakukan klasifikasi terhadap objek tersebut menjadi tiga tipe objek yaitu:
•Boundary object : Objek yang digunakan aktor sebagai antarmuka untuk berkomunikasi dengan sistem (sbg noun).
•Entity object : Objek ini biasanya berupa objek yang berasal dari ranah model (sbg noun).
•Control object : Objek yang menjadi “perekat” antara boundary object dan entity object (sbg verb).
Robustness berguna untuk memperkecil celah antara analisa (what) dan desain (how).
Langkah-langkahnya :
- Menelusuri kalimat demi kalimat, teks pada dokumen use case.
- Menambahkan aktor yang terlibat pada use case sebagai titik awal.
- Menambahkan antar muka pengguna seperti halaman web,tampilan layar,menu,kotak dialog dan sebagainya sebagai boundary object.
- Menambahkan controller bagi setiap aturan-aturan bisnis dan aktivitas-aktivitas yang ada.
- Menambahkan entity object bagi setiap objek konseptual dalam model ranah.
- Membuat garis penghubung yang merepresentasikan komunikasi yang terjadi antar objek-objek tersebut.
Dan berikut aturan-aturannya :
- Nouns can talk to verbs (and vice versa).
- Nouns can’t talk to other nouns.
- Verbs can talk to other verbs.
contoh robustness diagram :
Langkah berikutnya ....kapan2 aja ya kalo udah dapet materi kuliah yg lengkap plus kalo gak males nulis :)
sumber:
-Use Case Driven Object Modeling with UML Theory & Practice, Doug Rosenberg and Matt Stephens
-Applying Use Case Driven Object Modeling with UML: An Annotated e-Commerce Example, Doug Rosenberg & Kendall Scott
-http://iconixprocess.com/iconix-process/analysis-and-preliminary-design/robustness-analysis/
November 09, 2010
Tolak Bala ?
Sungguh prihatin melihat fenomena di masyarakat yang masih memelihara tradisi "tolak bala". Musibah Merapi seharusnya menjadi perenungan mendalam bagi kita, jangan-jangan memang ada yang salah dengan aqidah sebagian dari kita sehingga datang "teguran" itu. Aqidah yang seharusnya meletakkan tauhid pada tempat yang sebenar-benarnya, bertauhid bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah/di-ibadahi selain Allah.
Berikut kubagi artikel yang terkait dengan hal di atas, semoga dapat menambah ilmu dan iman kita :
Sembelih Kerbau sebagai Tolak Bala Merapi
Berikut kubagi artikel yang terkait dengan hal di atas, semoga dapat menambah ilmu dan iman kita :
Sembelih Kerbau sebagai Tolak Bala Merapi
Langganan:
Postingan (Atom)