Juli 25, 2018

That's what friends are for (2)

Sabtu minggu lalu, akhirnya kesampaian juga ke desa Centini di Babat-Tuban, untuk penuhi undangan keluarga bunda Fatma - panggilan untuk mamanya mbak Frieska - sahabat yang sudah kami anggap seperti saudara sendiri. Jarak dari jalan raya ke rumah beliau ternyata cukup jauh, tetapi cukup menyenangkan dengan pemandangan desa yang masih asri. Alhamdulillah lega rasanya bisa sowan ke kampung halaman beliau, ketemu banyak kerabat dan saudara baru. Sambutan hangat bunda dan familinya yang hangat sungguh membekas di hati, bahkan masih kerasa sampai tulisan ini kubuat. Jazaakumullahu khoiron katsiro..

Hmmm.. bicara tentang sahabat memang gak ada habisnya. Seperti persahabatanku yg alhamdulillah langgeng dengan Eva, Meita, bu Ida, dan sahabat lainnya, termasuk dengan bunda Fatma. Keakrabanku dengan bunda Fatma dimulai sejak awal si bungsu Hira masuk SD. Bunda nawarin nitip Hira di rumah beliau (kebetulan mbak Frieska teman sekelas si bungsu), beliau kasian liat Hira yang saat itu masih harus dititipin di TPA. Rasanya lega campur terharu mendengar tawaran sejuk beliau. Sejak itu kami jadi seperti saudara. Foto keakraban Hira dan mbak Fries yang sempat diambil bunda saat mereka pulang sekolah bareng, sempet kupasang juga di postingan ini http://uce-indahyanti.blogspot.com/2016/10/thats-what-friends-are-for.html


Walau saat ini Hira sudah bisa mandiri, kami tetap saling kontak dan bersilaturahmi. Persahabatan dengan bunda seperti rejeki buat kami.. kesalehan beliau dan putrinya, keramahan, kepekaan, pengertian, kesederhanaan sikap, semua pemberian dan pertolongan beliau terasa begitu tulus. Dari beliau, kami juga banyak belajar tentang kesabaran, ketegaran dan tawakkal. Bunda selalu tampak tersenyum, nrimo dan tegar, bahkan saat suaminya wafat kira" setahun yang lalu. Jadi ingat bu Ida yg juga sdh cukup lama jadi single parent.. innalillahi wa inna ilaihi roji'un, semoga suami bunda Fatma dan suami bu Ida wafatnya husnul khotimah..dan semoga Allah selalu menjaga keluarga ug ditinggalkannya.. aamiiin 

Semoga kami selalu saling mencintai karena Allah Ta'ala, semoga persahabatan dan persaudaraan kami langgeng, dan kelak dapat berkumpul kembali di surga Allah Ta'ala.. aamiiin.

keterangan foto:
[1] si bungsu bersama sepupu & sahabatnya (dari kika : Fachri-Fakhira-Frieska), [2] bersama bunda Fatma, [3] bersama ibunda beliau yang insyaaAllah sebentar lagi akan safar untuk menunaikan haji .. semoga selalu sehat, selamat dan diberi kemudahan ya Eyang Ti, dan semoga menjadi haji mabrur (doa yang sama juga untuk Eyang Kung-nya mbak Fries dan semua kerabat bunda Fatma yang tahun ini safar haji barengan).. aamiiin.



Juli 23, 2018

Fight Love Hope*

Buku berjudul “Fight Love Hope” yang ditulis Nunik Utami dkk itu sungguh mencerahkan, mengedukasi, menginspirasi, dan ..ah pokoknya meng-meng positif lainnya . Buku yang berisi kumpulan kisah sejati perjuangan para penderita kanker ini dilengkapi dengan pengantar medis oleh dr. Nanang Sugiarto dan Haya Aliya Zaki S.Si.,Apt. Seperti yang dikutip dari pegantarnya, buku ini diharapkan bisa menggugah kepedulian kita pada penderita dan survivor kanker, sekaligus menggugah kesadaran kita untuk lebih peduli pada kesehatan kita dan orang" yang kita cintai.

Hal lain yg menggugah adalah kisah seorang survivor - Tridanti - yg mewariskan blog kankerpayudara.wordpress.com. Dibantu dokter ahli senior RSCM yg merawatnya - Prof. Soehartati, blog itu dikelolanya dengan baik, sehingga banyak membantu penderita kanker sejenis dan orang awam memperoleh informasi berharga seputar kanker, terutama kanker payudara. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un .. Danti sang pemilik blog tersebut saat ini sudah wafat, semoga husnul khotimah dan pahala terus mengalir untuknya.. Aamiiin. 

Berikut beberapa poin penting yang bisa kurangkum dari buku tersebut :
  • Kanker adalah suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat terjadi pada setiap bagian tubuh, berupa benjolan yang keras, tidak sakit, dan tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh.
  • Tumor (pembengkakan) menunjuk pada massa jaringan normal, tetapi dapat berubah ganas (bersifat kanker) atau jinak (tidak bersifat kanker).
  • Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri. Selanjutnya akan menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang.
  • Klasifikasi kanker pada kategori yang lebih umum sebagai berikut: karsinoma (kanker pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh), sarkoma (kanker pada tulang, otot, adipose, pembuluh darah, dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya), leukemia, limfoma dan myeloma (kanker pada jaringan darah), melanoma (timbul dari melanosit), mesothelioma (kanker pada pleura atau perikardium), glioma (kanker pada susunan saraf, misal jaringan glia atau penunjang di susunan saraf pusat).
  • Banyak hal yang dapat memicu timbulnya kanker, sebagian dapat dikendalikan (misal faktor pola hidup) dan sebagian lagi tak dapat dikendalikan (misal faktor genetik). Penyebab lainnya adalah virus, infeksi, gangguan keseimbangan hormonal, faktor kejiawaan dan emosional, dan radikal bebas.
  • Kebanyakan kasus kanker baru diketahui setelah berada pada stadium lanjut, sehingga mempersulit proses penyembuhan.
  • Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung.
  • Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh (dengan ijin Allah Ta’ala tentunya).
  • Upaya pengobatan secara medis dan mematuhi nasehat dokter itu sangat penting, tapi jangan lupakan untuk mencari second opinion. Sudah tiba waktunya bagi pasien untuk “learning by doing”, intens berkomunikasi dan berdiskusi dengan beberapa dokter spesialis terkait kanker yang dideritanya, termasuk dengan ahli gizi dan psikiatri.
  • Hal lain yang tak kalah penting adalah upaya pengobatan nonmedis, seperti berdo’a, menjaga keikhlasan dan menjaga sikap positif, tetap beraktifitas seperti biasa, olahraga ringan secara rutin, jaga berat badan ideal, cukup istirahat, menjaga pola makan, menghindari polusi dan paparan radikal bebas, berolahraga dan tinggal di lingkungan yang kaya oksigen (sel kanker tidak dapat tumbuh subur dalam lingkungan beroksigen), dan jika perlu konsumsi jamu, suplemen, atau antioksidan (tentunya penderita harus tahu dulu apa yang dikonsumsi : kandungan, manfaat, efek samping, takaran, cara konsumsi, dan interaksinya dengan obat-obat lain).
  • Lebih lanjut tentang menjaga pola makan dan pola hidup sehat : hindari tidur terlalu larut malam dan bangun terlalu siang, pola tidur seperti itu akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Buang air besar secara teratur di pagi hari. Tidak merokok, tidak mengonsumsi : minuman atau makanan beralkohol, narkoba, makanan yang mengandung pengawet /pemanis buatan /zat pewarna buatan / penyedap rasa, makanan mentah atau setengah matang, makanan panggang / diasapi, makanan yang digoreng dengan minyak jelantah yang sudah dipakai berulang kali. Kurangi garam dan gula (gula adalah umpan bagi kanker), kurangi konsumsi lemak hewani, serta konsumsi lebih banyak sayuran hijau dan makanan yang kaya vitamin A dan C.   
  • Gejala khusus dan gejala umum kanker dapat dipastikan dengan diagnosis sebagai berikut: [1] Pemeriksaan awal (sejarah penyakit, riwayat keluarga, gaya hidup, status sosial dan ekonomi, pekerjaan, keluhan pasien), [2] Pemeriksaan fisik & tes laboratorium, [3] Pemeriksaan radiologi (X-Ray, USG, CT-Scan, MRI-Scan), [4] Pemeriksaan mikroskopis (biopsi), [5] Penentuan stadium (kanker yang berada pada stadium yang sama umumnya memiliki terapi dan prognosis / harapan hidup yang sama. Sistem TNM merupakan sistem standar dalam menentukan stadium kanker yang ditandai dengan kategori T (Tumor), N (Lymph Node) dan M(Metastase).
  • Jaga amanah dan nikmat sehat, serta lebih peka pada perubahan sekecil apapun yang ditunjukkan oleh orang-orang terdekat kita. Perhatikan juga orang-orang terdekat kita dengan lebih seksama, biasanya ortu tak mau mengeluh agar tidak menyusahkan anak-anaknya.
  • Diagnosis medis sedari dini terhadap penderita akan mempermudah pengobatan selanjutnya.
  • Lakukan SADARI bagi wanita, lebih efektif dilakukan pada hari ketujuh sampai hari kesepuluh setelah menstruasi. Saat itu payudara terasa lebih lunak. Jika menemukan benjolan pada saat SADARI, segera periksa ke dokter.
  • Lakukan pap smear minimal setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah. 
  • Terapi kanker bertujuan untuk memenuhi fungsi kuratif (penyembuhan penyakit) dan paliatif (mengurangi keluhan). Terapi bentuknya bermacam-macam, bisa berupa terapi herbal, terapi fisik dan psikis, pembedahan, radiasi, kemoterapi, terapi hormone, imunoterapi, dan hipertermi.
  • Dukungan keluarga, kerabat, teman dan sahabat bagi penderita juga sangat penting , terutama untuk menguatkan sikap positif dan menumbuhkan semangat agar penderita mampu menjalani terapi yang terkadang luamaaa, menjenuhkan dan menyakitkan.
  • Tugas pendamping pasien antara lain : mengetahui secara persis perawatan yang dijalani pasien, memperhatikan obat-obatan yang dikonsumsi pasien, mencermati makanan pasien, melakukan penanganan sendiri (untuk pasien rawat jalan, tentu bukan untuk tindakan medis yang hanya boleh dilakukan tenaga ahli), menjadi teman bicara pasien, membimbing kegiatan spiritual pasien.
  • Pasien dapat memetik manfaat dengan bergabung bersama perhimpunan penderita kanker atau organisasi sosial serupa.
  • Pasien hendaknya jangan menunda tindakan medis hanya karena menaruh harapan pada pengobatan alternatif yang belum terukur kemajuannya
  • Dan ini yang "maha penting" bagi penderita… teruslah berdoa dan mendekat pada Allah Ta’ala, curahkan segala perasaan dan harapan pada-Nya. Jaga terus prasangka baik pada Allah Ta'ala. Kedekatan dan kemesraan hubungan tersebut akan membawa kedamaian, kekuatan dan keikhlasan hati, serta mengingatkan akan hakekat kehidupan.  
Semoga bermanfaat ... semoga Allah menghindarkan kita dari segala musibah & penyakit, dan semoga Allah memberi kesembuhan pada saudara-saudara kita yang sedang menderita kanker. 

"Laa ba’-sa thahuurun insyaa Allah" (Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, insyaAllah – [HR. Al-Bukhari no. 5656]).. Aamiiin…