Maret 22, 2012

Adab makan


Mungkin ada yang berpikir, tata cara makan adalah urusan yang sepele. Tapi sebagai muslim seharusnya kita peduli dengan adab makan & minum sesuai tuntunan Rasululullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian meyakininya dan berusaha mengamalkan sebaik"nya. Hal ini juga merupakan konsekuensi dari syahadat – yaitu iman kita pada Allah dan rasul-Nya. Insya Allah jika urusan makan & minum diniati untuk mengikuti & memelihara sunnah, maka kita akan mendapat pahalanya.

Dari diskusi dengan teman yang sudah banyak belajar tentang sunnah, dan dari kumpulan artikel tentang adab makan sesuai tuntunan Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam yang dimuat majalah Adz-Dzakhiirah, coba kurangkum beberapa poin sebagai berikut :
  • Mulailah dengan Bismillah (jika lupa, segera baca "bismillahi awwalu wa akhiru")
  • Makan & minumlah secukupnya dan dalam kondisi duduk.
  • Makan & minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan & minum dengan tangan kirinya (hal ini untuk menyelisihi setan)
  • Mulailah mengambil makanan dari sisi piring yang terdekat
  • Menjilati jari-jari tangan kanan sehabis makan (jika makan tanpa sendok, tentu setelah itu dilanjutkan dengan cuci tangan)
  • Segera mengambil dan membersihkan makanan yang jatuh, kemudian makanlah
  • Janganlah menyisakan makanan (jika ada sisa usahakan dimanfaatkan untuk hal lain, misal berikan pada kucing / hewan peliharaan lainnya)
  • Akhirilah dengan Alhamdulillah

Pada beberapa poin di atas, mungkin dipandang ada yang kurang lazim, tapi dari artikel" yang kubaca, hal itu memang ada haditsnya dengan sanad yang shohih … wallahu a’lam. Jadi selamat mengamalkan.

Maret 16, 2012

Manajemen Stres

Sidang proposal tesis selasa kemarin, adalah pengalaman yg cukup menegangkan. Beberapa pertanyaan dan pernyataan tajam diajukan dosen penguji. Aku berusaha bertahan sesuai pesan dosen pembimbingku : “sidang adalah ajang untuk bertahan, jadi bertahanlah selama ada justifikasi ilmiah yg mendukung”

Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, aku merasa bisa menjawab hampir semua pertanyaan dengan cukup lancar dan mempertahankan pendapatku sesuai referensi yang kurujuk. Bersyukur Prof. Arif mem-back up-ku, mungkin beliau merasa aku layak mendapatkannya karena saat bimbingan aku selalu diuji oleh beliau dan dicek dulu jurnal2 dan referensi lain yg kurujuk ...jadi inget sama mbak Ica – temen kuliah seangkatan yg lagi ngambil double degree di NTUST - Taiwan- dia banyak membantuku dapetin jurnal2 dari IEEE .... makasih banyak mbak  

Tapi akhirnya tetap saja masih ada revisi yang harus segera kuselesaikan dlm waktu 2 minggu. Aspek TI pada kontribusi risetku menurut dosen penguji belum menonjol ... sepertinya ranah SI itu ranah abu2 antara teknik industri dan teknik informatika, jadi sulit menegaskan topik dan kontribusi tesis.

Duh rasanya jenuh bayangin harus cari parameter baru dan otomatis proposalku harus dibongkar pasang lagi :(

Tapi aku tetap bersyukur karena dosen pembimbingku, suamiku, dan teman2 kuliahku banyak memberi dukungan dan semangat, termasuk dari mbak Indah temen kuliah yg lagi cuti melahirkan, dan Pak Indie - temen kuliah yg juga lagi di Taipei - memberi saran agar aku menyikapi hal itu dengan santai, menurutnya di sana mahasiswa juga ‘dilatih’ lebih 'tahan mental' oleh para profesornya.
  
Dan ada resep bagus ketika sharing dengan teman baikku, dia bilang :  “manajemen stres .... letakkan dulu gelas airnya agar nanti bisa kuat mengangkat lagi. diletakkan dengan sebenarnya, kalo masih dipikir ya masih ada beban” 

Pengen bisa benar2 meletakkan beban itu sebentar, tapi tiap saat koq ya masih kepikiran :(




  

Maret 07, 2012

Triple Imam S


Reuni akbar alumni SMPN 1 Panji - Situbondo (sekarang SMPN 2 Panji) hari Minggu, tanggal 4 Maret kemarin sungguh berkesan.

Awal denger rencana reuni ini akhir tahun lalu, aku sempet pesimis sekaligus senang bayangin bisa ketemu lagi sama temen dan sahabat setelah 26 tahun berpisah. 26 tahun tentu waktu yang cukup lama...beneran nih panitia bisa ngumpulin kami semua ?
Sejak kecil aku tinggal dengan kakek-nenek-dan bu de tercinta, selepas SMP aku sempat 3 bulan menikmati bangku SMAN 1 Situbondo sebelum akhirnya pindah ke SMAN 4 Surabaya. Jadi praktis aku jarang ketemu sama temen2 SMP lagi, dan berharap bisa berkumpul dg mereka di acara reuni itu.

Alhamdulillah wa syukurilah...acara reuni ternyata berjalan sukses...tim panitia bener2 all out melakukannya..hampir semua temen dan sahabatku hadir, dan hampir semua mantan guruku yg rata2 udah purna tugas juga berkenan hadir. lengkap sudah kebahagiaan kami. semua pada sibuk kangen2an dan bernostalgia...disisi lain kami juga prihatin setelah tahu beberapa temen telah ada yang meninggal :(

Saat ketua panitia memintaku memberikan sambutan - (dg alasan perlu ada sambutan dari sang mantan ketua osis) - aku sempet 'blank', mau ngomong apa nih? lha wong sang ketua panitia udah dengan bagusnya membangkitkan kenangan saat itu.. akhirnya kusampaikan rasa banggaku jadi alumni SMP 'mewah' (mepet sawah) itu, dari sanalah aku merasa banyak mendapat nilai2 kesederhanaan dan ketulusan, juga ucapan terima kasih buat semua teman, mantan guru, dan Kasek yang telah menyempatkan hadir, terima kasih juga untuk para donatur dan pengisi acara, serta tentu terima kasih sedalam-dalamnya buat seluruh panitia yang dikomandani oleh "triple Imam S" - Imam Sujoko-Imam Syafi'i dan Imam Sukardi- serta para "punggawanya".
Terima kasih kawan !

Maret 01, 2012

4 C Rosenberg

Culture of learning, 
Champions who will lead e-learning efforts, 
Communications that position e-learning’s value, and
Change strategy to bring it all together

Begitu rekomendasi untuk keberhasilan implementasi e-learning dari Marc J. Rosenberg (2001) dalam bukunya "e-Learning Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age"

Beberapa yang bisa disarikan dari buku pemberian Pak Roso-guru seniorku-yg sempat lama terabaikan itu antara lain :  
  • perlu menyusun strategi yang efektif untuk  mengoptimalkan penggunaan teknologi e-learning dalam kerangka kesiapan budaya organisasi dan kemauan untuk menggunakannya.
  • strategi e-learning yang efektif haruslah lebih ‘serius’ diperhatikan daripada teknologinya itu sendiri maupun konten pembelajarannya.
  • strategi yang diterapkan perlu mengacu pada faktor-faktor keberhasilan seperti (1) penerapan budaya e-learning yang didukung oleh pimpinan, (2) penerapan model bisnis yang mendukung  budaya tersebut pada semua lini organisasi, (3) adanya person in charge yang kompeten meng-handle kedua hal tersebut, serta (4) adanya infrastruktur yang memadai seperti koneksi internet yang cepat. 
Menerapkan e-learning memang perlu keseriusan, cukup sulit mengubah budaya, nggak cukup hanya dengan seminar & training atau stimulasi lain di awal program pengembangan, perlu strategi & kebijakan organisasi yg mampu menghargai "budaya belajar" dan mampu menggawangi agar penerapannya bisa "istiqomah". organisasi / institusi perlu menerjemahkannya dengan bijak sesuai kondisi masing2 mengacu pd rekomendasi Rosenberg di atas. 

Beberapa industri profesional, seperti Dell, Cisco, dan beberapa bank terkemuka di tanah air, telah sukses menerapkan e-learning untuk mendukung proses bisnisnya. diantaranya mereka telah memanfaatkan e-learning untuk mensosialisasikan aturan/teknologi/kebijakan/produk/jasa baru ke seluruh karyawan di seluruh cabang perusahaan, program pengembangan SDM juga jadi lebih efisien dilakukan dengan e-learning, karena training dg metode face-to-face hanya dilakukan jika memang benar2 dibutuhkan. mereka telah mampu menerapkan budaya belajar yg efektif sekaligus mereka mampu meng-edukasi karyawannya ttg manfaat e-learning. teknologi informasi (e-learning) yg mereka terapkan telah selaras dengan tujuan bisnisnya. shg tidak ada investasi IT yg terasa sia2.

Bagaimana dg institusi pendidikan ? dari beberapa referensi terkait tesis yg kubaca, juga dari pengamatan pribadi, ada cukup banyak yg serius menerapkannya, tersebar mulai dari USA, Kanada, Inggris, Slovenia, Austria, Jerman, Timur Tengah, India, Cina,  Taiwan, Korea, Thailand, Malaysia, dan di Indonesia sendiri.
Bagaimana dg institusi anda ?