Agustus 25, 2021

Urgensi Estellu

"Welcome to the University of Heroes… quench your thirst of knowledge and wisdom" #rector’sremark (https://smits.its.ac.id/pengumuman/iup/en/)

Cuplikan sambutan rektor ITS itu sedikit mengusikku, ada semangat ada galau (butuh waktu untuk 'merasionalisasi' rasa itu). Terlebih setelah menyimak semua informasi studi doktoral saat IPITS Prodi Ilkom tadi pagi, cukup berat tantangannya, jika mandeg di mata kuliah "Disertasi & Seminar 1" maka gak bisa ngambil DSR berikutnya, mesti diambil ulang sampai lulus, juga tantangan bisa tembus publikasi international bereputasi. 

Ditambah draft usulan disertasiku yg dinilai masih ada yg ambigu dan kurang matang oleh promotorku - Prof. Arif (beliau juga promotorku dulu, simak ceritanya di sini .. https://uce-indahyanti.blogspot.com/2012/02/man-jadda-wa-jada.html). Jadi ngerasa agak 'sesek', nulis uneg2 dulu biar legaan dikit, sekalian berbagi info seputar persiapan studi doktoral.

Sungguh, jika bukan karena mengharap pertolongan Allah, gak kebayang sanggup melewati tantangan berat itu di usia yg sudah setengah abad ini. Di sisi lain mesti tetap bersyukur, terimakasih Umsida, telah memberi kesempatan kami untuk studi lanjut melalui program kerjasama ITS-Umsida ini. 

Urgensi estellu (s3 - bhs Jawa), itu yg terlintas di benak. Saat ini mau gak mau perguruan tinggi mesti segera beradaptasi dengan regulasi dan dinamika yang ada, salah satunya menuntut program pengembangan SDM digalakkan (baca studi lanjut ke S2 dan S3). Program ini memang punya multiplier effect, berdampak (positif) pada banyak aspek, bukan hanya bagi 'penyandangnya', sehingga mendapat perhatian serius dari lembaga dan yayasan. Alhamdulillah tahun ini cukup banyak dosen yang dibiayai untuk studi doktoral, semoga lancar dan sukses semuanya.. barokallahu fiikum Umsida 😇

Rekan2 senior kami bilang, studi doktoral itu lebih kepada perjuangan mental. Perjuangan 'mental' ini mesti disadari adalah pilihan kami, dengan alasan apapun mesti dijalani karena kami sudah memilih mengambil kesempatan baik ini. Kini, telah dimulai di titik orientasi, bismillahi tawakkaltu.. semoga Allah mudahkan semuanya, dan berharap kelak dapat memberi banyak manfaat, khususnya untuk prodi Informatika Umsida.. semoga perjuangan baru yang berawal dari niat “amanah terhadap janji” ini dimudahkan perjalanannya, bisa lulus tepat waktu, dan menjadi berkah .. aamiiin Allahumma aamiiin (klik ini juga ya http://uce-indahyanti.blogspot.com/2019/09/konsekuensi-logis-profesionalisme-dosen.html)

Oya berikut persiapan yg mesti dilakukan jika ingin studi doktoral, khususnya di ITS :

  • Simak baik2 semua syarat dan tatacara pendaftarannya di sini https://smits.its.ac.id/pascasarjana/
  • Jika berasal dari program studi yang tidak sebidang dan lintas jenis, pilih yg program RPL (rekognisi pembelajaran lampau) krn wajib ikut matrikulasi nantinya.
  • Segera cari calon promotor, intens berkomunikasi untuk bimbingan awal membuat draft usulan disertasi
  • Banyak baca artikel dari jurnal2 internasional bereputasi terkait bidang minat riset kita, gali  analisis gap, state of the art, SLR & SMS (systematic literature review & mapping study), dan invention-nya (ini kata kuncinya menurut beliau). simak juga artikel bagus seputar SLR yang ditulis pakarnya di sini https://romisatriawahono.net/2016/05/15/systematic-literature-review-pengantar-tahapan-dan-studi-kasus/
  • Siapkan diri untuk tes wawancara (uji usulan proposal), tes toefl dan tes tpa. Ikut tes toefl paper based di ITS selama masa pandemi ini cukup ribet, mesti telaten mengikuti semua prosedurnya, dan jgn sampai telat join wag (setelah mendaftar tentunya) agar gak ketinggalan byk info dan langkah2 penting, termasuk instal aplikasi SEB (Safe exam browser) dll. Oya jgn mepet2 daftar tes, terutama untuk toefl, krn gak tiap hari ada dan peminatnya byk, jadi cepet banget tutupnya.
  • Siapkan semua dokumen yg dibutuhkan, mulai dari softcopy usulan disertasi, portofolio, ijazah transkrip s1 dan s2, surat rekomendasi dua buah (bisa dari calon promotor dan pimpinan misal dekan kita), pasfoto, surat keterangan sehat (bisa ke klinik terdekat).
  • dan yg tak kalah penting, nasehat dari para senior : dukungan keluarga, manajemen waktu, menata hati dan niat, sabar menikmati semua proses, menjaga semangat, banyak doa - syukur - istighfar - sedekah.. dan satu lagi "be happy".

Muhasabah .. jika untuk urusan studi lanjut saja perlu serius menyiapkannya, apalagi untuk urusan "perjalanan pulang" kelak, mesti lebih sungguh2 menyiapkan semua bekalnya😔

Semoga bermanfaat..


update info: 

https://umsida.ac.id/perkuat-mutu-akademik-73-dosen-umsida-studi-lanjut-program-doktor/