Maret 29, 2016

Workshop Penilaian Angka Kredit

Sebagai seorang dosen perlu 'ngeh' dan peduli dengan pengajuan Jabatan Akademik (JAKAD) nya, karena selain bermanfaat untuk pengembangan karirnya, hal itu juga bermanfaat untuk pengembangan lembaga yang menaunginya. JAKAD dosen dimulai dari Asisten Ahli - Lektor - Lektor Kepala sampai dengan Guru Besar (Profesor).

Tanggal 23-24 Maret  Kopertis Wilayah 7 (salah satu Lembaga Layanan DIKTI - L2DIKTI) mengundang beberapa perwakilan PTS se Jawa Timur untuk menghadiri Workshop Penilaian Angka Kredit (PAK) di Malang. Pemahaman PAK dan peraturan-peraturan yang melandasinya sangat diperlukan dalam rangka pengajuan JAKAD seorang dosen. Pemateri workshop tersebut terdiri dari Ketua Kopertis 7 (Prof.Dr.Ir.Suprapto,DEA) dan TIM PAK Kopertis 7 ( Prof.Dr.V.Rudy Handoko,M.S.,  Prof.Dr.Dra.Tatik Suryani, P.Si,MM, dan     Prof.Dr.Drs.A.Ngadiman,M.Pd). 
Banyak ilmu yang kami peroleh sebagai peserta workshop tersebut, selain ilmu / informasi dari semua pemateri, juga ilmu dari hasil diskusi kelompok studi kasus berkas pengajuan JAKAD beberapa dosen di wilayah Kopertis 7. 

Dan berikut beberapa poin yang coba kurangkum dari hasil workshop tersebut :
  • Dosen ber NIDN dan bergelar S2 bisa mengajukan JAKAD.
  • Mulai tahun 2007 berlaku ketentuan semua dosen tetap bergelar S1 yang belum mempunyai jabatan akademik, kegiatan pengajarannya bisa dihitung angka kreditnya setelah lulus S2. Contoh seorang dosen tetap di PTS “XYZ”, diangkat oleh Yayasan thn 2008 dan masih bergelar S1, lulus S2 bulan Maret tahun 2010. Maka untuk keperluan pengajuan JAKAD dosen ybs, angka kredit kegiatan pengajarannya dihitung mulai Maret 2010 (bukan mulai thn 2008 saat ybs diangkat sbg dosen tetap oleh yayasan).
  • Seharusnya semua dosen yang belum mempunyai jabatan akademik tidak diperkenankan membimbing dan atau menguji (baik utama maupun pembantu). Jika ada SK membimbing/menguji selama dosen ybs belum memperoleh JAKAD, maka kredit tersebut tidak dapat diajukan/dihitung dalam pengajuan JAKAD nya. 
  • Angka kredit untuk kenaikan JAKAD dihitung dari nilai angka kredit terakhir berdasarkan TMT yg tercantum dlm SK JAKAD terakhir.
  • Berapapun kelebihan angka kredit pada pengangkatan pertama JAKAD, akan hangus, tidak bisa ditambahkan ke pengangkatan berikutnya. Misal pengajuan JAKAD langsung ke Lektor (dosen sdh bergelar Doktor) unt pengangkatan pertamanya, tidak melalui Asisten Ahli, jika ada kelebihan kredit, maka akan hangus.
  • Semua berkas pengajuan JAKAD harus “melembaga” - harus ada surat tugas dari lembaga/universitas yang menaunginya untuk setiap kegiatan tridarma dosen.
  • PAK berdasarkan track record (harus sudah selesai dilaksanakan), bukan in progress. Contoh menulis proposal hibah bisa diajukan unt laporan beban kerja dosen (BKD), tapi tdk bisa diajukan unt PAK.
  • Perhatikan batas maksimal yang diakui untuk masing-masing kegiatan tridarma dosen. Contoh untuk kegiatan orasi ilmiah maksimal 2 orasi per semester, kegiatan membimbing skripsi mahasiswa maksimal 8 lulusan per semester (bukti kegiatan berupa lembar pengesahan skripsi).
  • Cara mudah mengetahui angka kredit yang diperlukan untuk pengajuan JAKAD adalah : angka kredit (AK) yang akan dituju dikurangi angka kredit yang sudah dimiliki, dikurangi lagi dengan angka kredit gelar pendidikan terbaru. 
  • Untuk dosen yang mempunyai rencana mengajukan JAKAD sampai dengan Guru Besar (Profesor), perlu me-linier-kan antara ijazah terakhirnya dengan karya-karya ilmiahnya termasuk mata kuliah yang diampunya (minimal serumpun). Misal S1 Kesehatan dan S2 Manajemen, karya ilmiah dan mata kuliah yang diampu banyak ke arah kesehatan, maka perlu dipertimbangkan untuk melanjutkan studi S3 di bidang kesehatan agar bisa meneruskan pengajuan JAKAD nya sampai ke jenjang Guru Besar nantinya.
  • Setiap dosen seharusnya memiliki sertifikat PEKERTI atau Applied Approach sebagai “surat ijin mengajar”.
  • Semua karya ilmiah harus dinilai secara internal  oleh minimal 2 orang sejawat yang minimal JAKAD nya sama atau di atasnya. Form penilaian diisi oleh masing-masing reviewer, tidak dijadikan satu. 
  • Setiap fotocopy prosiding/jurnal/hasil publikasi, wajib disertakan secara lengkap - mulai cover, tim editor, acknowledgment, daftar isi, abstrak, isi paper, dll - dan disahkan oleh Dekan/ Ka rodi/ Ka.LPPM, bukan oleh perpustakaan.
  • Untuk publikasi yang diterbitkan oleh e-journal harus di re-print sesuai versi online nya secara lengkap dan utuh juga, dan disahkan oleh Dekan/Ka.Prodi/Ka.LPPM, bukan oleh perpustakaan.
  • Semua publikasi harus bisa dilacak secara online. Jika belum dipublikasikan secara online, bisa diunggah di web resmi universitas.
  • Sebuah hasil penelitian tidak boleh dipublikasikan ganda (tidak boleh double account), jika terlanjur maka bisa minta salah satunya dicabut. Misal dipublikasikan di prosiding dan jurnal yang penyelenggaranya sama, maka harus dicabut salah satu. Jika tidak, maka bisa terancam auto plagiasi.
  • Hati-hati dengan jurnal atau konferensi yang dianggap ‘predator’, yaitu jurnal yang tidak melalui proses peer review. Cara melacaknya bisa masukkan kata kunci “Daftar jurnal predator DIKTI” atau baca ketentuan jurnal di alamat http://pak.dikti.go.id/
  • Jurnal yang terpercaya tentu ada ISSN atau E-ISSN, ada versi online nya, terindeks Directory of Open Access Journals (DOAJ) –Scopus-Thomson, tim editornya dari beberapa negara, dan akreditasinya masih berlaku. Bisa dilacak melalui title list Scopus, atau http://isjd.pdii.lipi.go.id (Indonesian scientific journal database) atau http://www.scimagojr.com/ atau Google Scholar atau MAS (Microsoft Academic Search).
  • Jika saat pengajuan JAKAD, akreditasi jurnal dosen ybs sudah habis masa berlakunya, maka angka kredit akan diperhitungkan dengan mengecek status akreditasi jurnal saat paper dosen ybs dipublikasikan. Jika saat publikasi akreditasinya masih berlaku, maka angka kredit untuk jurnal tsb bisa maksimal. 
  • TIM PAK universitas harus menilai berkas pengajuan JAKAD seobyektif mungkin, agar tidak banyak berkas yang dikembalikan oleh TIM PAK Kopertis. 
  • Pertimbangan/penilaian oleh TIM PAK universitas lebih ke ranah akademik, sedangkan pertimbangan / persetujuan oleh Senat lebih ke ranah moral / attitude/ integritas dosen.
  • Hati-hati dengan plagiasi dan autoplagiasi (men-duplikasi karya pribadi untuk dipublikasi ulang di ‘tempat’ lain), contoh disertasi dipecah-pecah untuk dipublikasikan di beberapa tempat yang berbeda. Jika memang harus mengutip karya pribadi sebelumnya, maka masukkan karya pribadi sebelumnya tersebut dalam daftar pustaka.
  • Penting mengetahui perbedaan buku ajar, diktat, modul, atau bahan pengajaran lainnya, karena angka kredit yang diperoleh untuk pengembangan bahan ajar bisa berbeda.
  • Penilai berkas pengajuan JAKAD ke Asisten Ahli dan Lektor adalah Tim PAK Kopertis, sedangkan penilai berkas pengajuan ke Lektor Kepala dan Guru Besar adalah Tim PAK Pusat. 
Pedoman operasional PAK, ketentuan, panduan, surat edaran dan lain-lain tentang PAK secara lengkap bisa diunduh di http://pak.dikti.go.id/portal/?page_id=14

Semoga bermanfaat....

Maret 14, 2016

Sarapan Berjama'ah

Rabu, 9 Maret lalu di musholla dekat rumah diselenggarakan sholat gerhana berjama'ah..Alhamdulillah cukup banyak jamaah yang hadir termasuk para remaja dan anak-anak, sholat juga bisa dimulai tepat waktu sesuai yang telah diumumkan oleh takmir sehari sebelumnya, dan berjalan lancar.


Setelah sholat dan kutbah, ada informasi menarik dari pengurus / takmir musholla... jama'ah diharapkan tidak keburu pulang, untuk ikut sarapan berjama'ah. Takmir bilang sarapan berjama'ah itu diselenggarakan untuk menerapkan kajian Islam di musholla tersebut beberapa waktu sebelumnya. Yaitu kajian tentang sunnah nabi kita yang mulia shallallahu 'alaihi wa sallam tentang anjuran makan bersama pada satu piring /nampan yang merupakan sebab turunnya keberkahan. Dan tentunya sekaligus untuk menerapkan adab makan secara umum lainnya, seperti awali makan dengan bismillah, makan dalam posisi duduk, makan dengan tangan kanan, dan akhiri dengan alhamdulillah (adab selengkapnya bisa disimak di http://uce-indahyanti.blogspot.co.id/2012/03/adab-makan.html)

Dan berikut keterangan beberapa hadits shahih tentang anjuran makan pada satu piring yang kukutip dari laman https://muslim.or.id/50-adab-adab-makan-seorang-muslim-7.html :

"Di antara etika makan yang diajarkan oleh Nabi adalah anjuran makan bersama-sama pada satu piring. Sesungguhnya hal ini merupakan sebab turunnya keberkahan pada makanan tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak jumlah orang yang makan maka keberkahan juga akan semakin bertambah. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menyatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan satu orang itu cukup untuk dua orang. Makanan dua orang itu cukup untuk empat orang. Makanan empat orang itu cukup untuk delapan orang.” (HR Muslim no 2059)
Dalam Fathul Baari 9/446 Ibnu Hajar mengatakan, “Dalam hadits dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Thabrani terdapat keterangan tentang illat (sebab) terjadinya hal di atas. Pada awal hadits tersebut dinyatakan, ‘Makanlah bersama-sama dan janganlah sendiri-sendiri karena sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang’. Hadits ini menunjukkan bahwa makanan satu orang itu mencukupi untuk dua orang dan seterusnya adalah disebabkan keberkahan yang ada dalam makan bersama. Semakin banyak jumlah orang yang turut makan maka keberkahan semakin bertambah.”
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengadu, wahai Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para sahabat. Nabi lantas bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.” (HR Abu Dawud no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)"
Namun sayang, saat ini anjuran makan bersama pada satu nampan tersebut telah banyak dilupakan, termasuk olehku dan keluargaku :(

Alhamdulillah pagi itu, aku dan suami berkesempatan bergabung bersama para jamaah untuk melaksanakan sunnah nabi tersebut. Sungguh kami sangat menikmati sarapan berjama'ah dengan menu yang nikmat dan insyaAllah penuh berkah itu.

Terimakasih Ustadz yang telah mengingatkan kami tentang sunnah tersebut, juga untuk para takmir, donatur dan ibu-ibu yang telah menyiapkan sarapan berjama'ah yang nikmat ....jazakumullahu khoir







Maret 01, 2016

Berbagi kuis

Beberapa minggu lalu dikirimi teman sebuah kuis yang berisi 20 pertanyaan seputar keluarga dan sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam...

Awalnya kucoba mencari semua jawabannya - dengan banyak nanya ke paman google tentunya :) Motivasi awal sih untuk nambah wawasan saja.. tapi kupikir2 sayang juga jika jawaban2 yg coba kukumpulkan itu akhirnya hanya tersimpan di hp.

Sekarang kubagi saja di sini ....
  1. Sepuluh sahabat yg dijamin masuk surga : Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab,  Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awaam, Sa’ad bin Abi Waqash, Talhah bin Abdullah, Sa’id bin Zaid, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidilah
  2.  Nama-nama istri Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainab, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Juwairiyah, Shafiyah, Ummu Habibah, Maimunah, Mariyah
  3. Sahabat yang dimandikan malaikat : Hanzhalah
  4. Pemegang rahasia kenabian (shahibus sirrin nabiyyi) : Hudzaifah Ibnul Yaman
  5. Suara terompahnya terdengar di surga : Bilal
  6. Pembatas antara pintu keadilan dan fitnah : Umar Bin Khattab
  7. Amalannya terus mengalir sampai sekarang dan dibuatkan rekening oleh pemerintah Arab Saudi atas namanya : Utsman Bin Affa
  8. Sahabat yang awalnya belum tahu cara tayammum, waktu itu dia berguling2 di atas pasir : Ammar Bin Yasis
  9. Istri Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hafalan haditsnya paling banyak (haditsul ifki) : Aisyah Binti Abu Bakar
  10. Abu Bakar dan Umar bersaing dalam amalan apa? Dan bagaimana akhir persaingan tersebut ? Dalam amalan sedekah : Umar bin Khattab radiyallahu 'anhu mendahului Abu Bakar dalam bersedekah dengan separuh hartanya, maka Rasulullah bertanya : apa yang engkau sisakan untuk keluargamu? Umar mengatakan : seperti itu juga, kemudian Abu Bakar datang dengan semua harta miliknya, maka Rasulullah bertanya kepadanya : apa yang engkau sisakan untuk keluargamu? Ia   menjawab : aku sisakan untuk mereka Allah dan RasulNya. Saya berkata:  demi Allah saya tidak akan mampu untuk mendahuluinya kepada sesuatu apapun selamanya. (HR.Tirmidzi). Dalam hal melayani nenek miskin yg buta di gubuknya secara diam-diam Abu Bakar melakukannya dengan sepenuh hati, sampai akhirnya Umar mengetahuinya dan beliau berkata :  "Sungguh Abu Bakar telah membuat lelah Khalifah sesudahnya” (kisahmuslim.com)
  11. Pelayan (khodim) Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak meriwayatkan hadits :  Abu Hurairah
  12. Sahabat yang meninggal sendirian dan dibangkitkan sendirian : Abu Dzar
  13. Sahabat yg wafat kena wabah tha’un  : Abu Ubaidah
  14. Sahabat yg wafat saat perang Mu’tah : Zaid bin Haritsa, Ja’far bin Abi Thalib, Abdullah bin Rawahah
  15. Sahabat2 yang jadi tetangga Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga (wafat saat perang Jamal): Talhah bin Ubaidah
  16. Pasangan sahabat yg anaknya meninggal dan telah membuat Allah tertawa : Abu Tholhah dan Ummu Sulaim (?)
  17. Putri dari Abu Sufyan yg dinikahi Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Ramlah
  18. Kaki/betis sahabat yg lebih berat dari gunung Uhud : Abdullah bin Ummu Abad
  19. Sahabat yg sholat di kiri Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dipindah ke kanan oleh beliau : Jabir dan Ibnu Abbas
  20. Sahabat yg doanya selalu terkabul dan melaknat orang yang mencela Ali : Saad bin Abi Waqqosh

Wallahu a'lam, semoga bermanfaat dan semoga ada yang membantu mengoreksinya ...