Maret 25, 2013

The Exorcism of Emily Rose


Malam minggu kemarin aku gak bisa tidur sampai lewat tengah malam, sepertinya karena sorenya cukup istirahat plus habis nyobain kopi putih merek baru- jadi bikin mata melek lebih lama. Akhirnya kutonton sebuah film unik berdasarkan kisah nyata supranatural di sebuah negara yang dikenal sangat modern. Kisah seorang mahasiswi yang kerasukan setan dan ditolong oleh seorang pendeta untuk mengusir setan dari dalam raganya. 

Pengusiran setan yang gagal dan akhirnya menewaskan sang mahasiswi, telah membuat sang pendeta didakwa dengan tuduhan lalai menolong jemaatnya, dan telah lalai memberi saran untuk menghentikan pengobatan medis pada Emily. Sang pendeta mempertaruhkan segalanya, bahkan penjara tak membuat gentar hatinya hanya untuk dapat menceritakan kisah Emily yang sebenarnya di persidangan. Bahkan pembela sang pendeta pun mempertaruhkan pekerjaannya karena memberi kesempatan pada sang pendeta untuk bersaksi di persidangan – sebelumnya dia diancam dipecat jika sampai melakukan hal tersebut oleh firma hukum yang menaunginya. Sang pembela -yang notabene menganut agnostic- melihat kebenaran dari kisah sang pendeta. 

Tapi masih banyak pihak yang menentang kisah tersebut dengan alasan konyol karena percaya tahayul,  percaya bahwa setan itu ada. Sementara Emily sendiri telah menulis sebuah surat yang menyatakan bahwa dirinya memang dalam “kendali mahluk tersebut”. Pihak yg berseberangan menganggap Emily bukanlah kerasukan setan tapi menderita sebuah penyakit -epilepsi psikosis- yang dapat menyebabkan dia sangat histeris, sangat paranoid, menyakiti dirinya sendiri dan orang lain, dapat berbicara dengan berbagai suara & bahasa pada saat dia “kambuh”. Finally, sang pendeta tetap diputuskan bersalah, tapi juri merekomendasikan bahwa hukuman sang pendeta telah dijalani selama masa tahanan persidangan, sehingga sang pendeta bisa bebas setelah persidangan. 

Dalam Islam, juga banyak disebutkan tentang keberadaan setan, jin, atau iblis - baik dalam Al Qur’an maupun hadits. Bahkan Rasulullah juga mengajarkan banyak cara, do’a dan dzikir untuk melindungi kita dari gangguan “mereka”, mengajarkan bahwa sesungguhnya “mereka” itu lemah jika kita hanya berlindung pada Allah. Jadi janganlah kita malah “merendah dan minta ijin pada mereka” agar tidak diganggu. 

Dengan istiqomah berdzikir saat pagi & petang, berdo’a sebelum tidur, sebelum masuk kamar mandi, sebelum makan, sebelum memasuki rumah, dan hal-hal lainnya yang dituntunkan oleh Rasulullah, insya Allah kita dapat terhindar dari gangguan “mereka”. wallahu a'lam