Desember 11, 2018

Sekolah Orang Tua : My Kids My Adventure


"My Kids My Adventure" menjadi tema parenting bagi ortu dan walmur jenjang 4 & 5 di sekolah si bungsu hari Sabtu 9 Desember kemarin. "Sekolah orang tua" - demikian istilah yang dipakai Ustadz Choirul - pemateri acara parenting tersebut, karena saat itu waktunya para ortu upgrade ilmu pengasuhan anak. Jazaakumullahu khoir untuk bunda2 panitia, semua pengisi dan pendukung acara tersebut.

Langsung saja ya, berikut poin-poin materinya :
  • selami dan pahami dunia anak, kenali siapa sebenarnya mereka. berpetualanglah di dunia anak, upgrade ilmu-nya agar ortu tidak terus menerus berbuat "dholim" pada anak (dengan tanpa disadarinya).
  • anak bukanlah manusia dewasa mini. mereka adalah manusia kecil yang neuron2 dalam otaknya belum sepenuhnya terjalin satu sama lain (terjalinnya bertahap).
  • anak2 sering di-cap berperilaku "nakal" atau "buruk", sebenarnya hal itu merupakan bentuk ekspresi dan eksplorasi dirinya atas permasalahan yang dilihat dan dialaminya. keterbatasan mereka dalam mengekspresikan 'ketidaksetujuan' nya itulah yang seakan terlihat "buruk" atau "nakal" di mata ortu-nya.
  • sikap "nakal", "konsumtif", "kecanduan gadget", "lelet", dan stigma negatif lainnya pada anak, merupakan tanda sedang terjalinnya neuron2 di otak mereka.
  • proses jalinan neuron pada anak terjadi dengan dua cara : belajar (proses yg berulang) dan pengalaman (kerja panca indra : lihat - tiru - lakukan). 
  • dampak neuron yang terjalin bertahap : anak belum terampil berperilaku & berkomunikasi (termasuk lebih banyak bertanya), anak hanya paham konsep yg konkrit (belum paham nilai2 baik atau buruk), anak butuh alat peraga, anak cepat bosan dan selalu ingin mencoba dan "menyentuh" hal2 yg baru.
  • sehingga sbg ortu, kita tidak bisa menyalahkan kondisi tersebut, tapi perlu mengendalikan situasi dan sikap kita terhadap anak.
  • jamak para ibu mengalami siklus emosi saat menghadapi "kenakalan" atau "keleletan" anak,  hal yang manusiawi sebenarnya, tapi siklus tersebut dapat menjadi masalah tersendiri bagi anak.
  • siklus emosi yang dimaksud : mulanya ibu dapat berbicara / menasehati dengan lembut (frekuensi suara rendah) -> mulai meninggikan suara saat anak tidak menghiraukan -> terkadang tangan sampai bertindak -> sehingga timbul rasa menyesal -> tetapi siklus emosi tersebut jamak berulang kembali. 
  • 'tekanan' dari rumah dan dari lingkungan sekitarnya dapat menjadikan anak sering merasakan BLAST (bored, lonely, angry, stressed, tired
  • buatlah anak merasa nyaman dengan kedekatan emosional yang dibangun ortu, bijaklah dalam mengasuh dan mendidik anak, termasuk dalam memberi hadiah dan hukuman.
  • jangan pernah berharap bisa mendisiplinkan anak, jika ortu belum mempunyai kedekatan secara emosional dengan anak. didiklah dengan cinta dan keteladanan, ajak anak terlibat jangan hanya bisa menyuruh.
  • ayah bunda akrabkan diri masing2 dahulu sebelum membangun keakraban bersama anak (akrab - bukan sekedar berada di dekatnya). Minimal 30 menit saja cobalah letakkan hp, tinggalkan sejenak semua aktifitas saat kita menemani anak belajar, bermain atau sekedar mendengarkan mereka bercerita. bangun quality time bersama anak setiap pagi bagi ortu yg bekerja.
  • akrab bersama anak bisa dilakukan dengan dua cara : bermain dan bercerita.
  • bermain bagi anak itu kebutuhan untuk : stimulasi kemampuan bersosialisasi, belajar berempati dan mengelola emosi, belajar menghargai diri sendiri dan orang lain, belajar memimpin dan dipimpin, belajar mendengar dan berbicara. jadi jangan menganggap bermain bersama anak itu hal yang sia-sia. 
  • bercerita dapat mengisi jiwa anak dengan kebaikan, sehingga anak dapat tumbuh menjadi manusia dewasa yang baik, dan membentengi anak dari cerita atau hal2 yg tdk jelas di luar rumah.
  • jadilah tempat curhat bagi anak, sentuh jiwa dan raganya dengan penuh kasih sayang, dan tunjukkan perilaku2 terpuji di hadapannya (keteladanan).
  • perlakuan ortu yg penuh cinta pd anak adalah warisan terbaik untuk masa depan anak-anaknya.
  • tahapan proses belajar pada anak (pyramid of learning) : stimulasi sensor visual (panca indra) -> stimulasi sensor motor -> persepsi (identifikasi secara parsial) --> kognitif
  • pastikan anak dapat menyelesaikan tahapan belajar tersebut secara tuntas tiap tahapannya, baru melanjutkan ke tahap berikutnya.
  • komitmen sbg ortu yg hakiki adalah menjadi ortu yang salih (imamul muttaqin) dan menjadikan anak-anaknya sebagai insan yang beriman & bertakwa pada Allah. peran dan kendali mendidik anak ternyata sebagian besar terletak di tangan ayah (dalam Al Qur'an terdapat 14 dialog antara ayah dengan anak; bandingkan dialog dg ibu yang hanya ada 2 ; terdapat dalam QS An Nisa : 34, QS At Tahrim : 6, QS Lukman : 12-19, dan QS lainnya)
  • ibu memang menjadi madrasah pertama bagi anak, tapi hal itu lebih pada konteks kasih sayang saat awal2 tumbuh kembang anak.
  • siklus logika ayah dapat 'meredam' siklus emosi ibu dalam mengasuh anak, juga ketegasan dan kedisiplinan ayah dibutuhkan dalam pola asuh anak. 
  • ayah yang sering berdialog ringan dengan anaknya dapat menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan menyenangkan (suka bergaul, suka menghibur, harga diri tinggi, pretasi akademis lebih bagus).
  • anak yang merasa "yatim" dari figur ayah dapat menjadikan anak mempunyai lebih banyak problem, antara lain sulit mandiri, tersesat dalam figuritas, cenderung cepat puber, dan plin plan.
Itu dia poin-poin yg dapat dirangkum, dan berikut referensi pemateri dari berbagai sumber :
  • 7 kiat orang tua sholih menjadikan anak disiplin dan bahagia - Abah Ihsan
  • Yuk jadi orang tua sholih - Abah Ihsan
  • Segenggam iman - Fauzil Adzim
  • Waktu berharga untuk anak - Fauzil Adzim
  • Alhamdulillah anak saya "nakal" - Miftahul Jinan
  • Ceramah Bunda Elly Risman - youtube.com

wallahu a'lam... semoga bermanfaat

Desember 06, 2018

My Weekend : Parenting & Rafting

Weekend-ku kemarin itu ... it worth ! :)

Sabtu 1 Desember, ikutan Parenting Fair 2018 di DBL Arena, pematerinya Bunda Elly Risman ("parenting for all") dan Kang Asep ("pernikahan adalah bisnis yang serius"). Kebetulan wagub terpilih Jatim - Bang Emil Dardak berkesempatan hadir sebentar dan memberi pengantar. Alhamdulillah semuanya gratis, dan ada deklarasi untuk menyelenggarakan banyak acara parenting gratis berikutnya yang juga menjangkau kampung2 untuk menuju Indonesia Emas. Deklarasi itu ditandatangani oleh Ustadz Sulton (Ka.Yayasan Seribu Senyum), Bang Emil Dardak dan Bunda Elly Risman. Sampai2 Bunda Elly bilang apa yang telah diupayakan oleh Yayasan Seribu Senyum (https://seribusenyum.org) dan para donatur itu adalah jihad, karena menyelenggarakan parenting itu butuh banyak biaya, dan biasanya identik dengan mahal. Program mulia tersebut perlu didukung semua elemen masyarakat. Pengasuhan anak memang butuh ilmu, apalagi di jaman serba gadget seperti sekarang. Tidak hanya orang tua, semua pihak perlu terlibat di dalam pengasuhan anak, mesti ada sinergi antara rumah, sekolah, lingkungan dan regulasi pemerintah.

Hmmm.. sbg ortu di jaman yg sangat dinamis ini, kita mmg mesti terus belajar, terutama ttg ilmu pengasuhan anak.. yeah we're not a perfect parents, but we must continue learning.

Dan berikut yang bisa kurangkum dari paparan pemateri dalam acara tersebut, :
  • selalu aware dengan perubahan sikap anak, jangan selalu merasa aman.
  • jaga komunikasi yg baik dengan anak, agar mereka merasa aman dan nyaman menceritakan semua yang mereka rasakan, mrk lihat dan temui di dalam dan di luar rumah
  • turunkan frekuensi suara jika ingin menasehati anak, pilih kata2 yg ringkas dan to the point pd masalahnya
  • pahami perasaan anak, jangan sesekali mengabaikan perasaan mereka, karena itu sangat berarti buat mereka. jika anak nangis karena jatuh misalnya, maka coba tanyakan apa yg dirasakannya, walau terkesan remeh tapi itu dapat mengalirkan emosi mereka.
  • "bencana" ada di dalam genggaman tangan anak-anak kita (baca : smartphone), dan sedihnya itu justru difasilitasi oleh kita sebagai orang tua 
  • usahakan jgn meminjamkan hp pd anak2, krn sgt mungkin tanpa sengaja mereka melihat hal2 berbau "dewasa" yg sgt tdk layak mereka tonton. Akal anak yg belum sempurna berkembang, jika sudah terpapar hal tersebut maka akan merusak sekitar 4% otak depannya.. naudzubillah
  • jika mmg ada sikon yang 'memaksa' meminjamkan hp pada anak, maka pastikan menyampaikan pesan bhw Allah melihat semua yg mereka buka di hp, beri edukasi yang baik dan sehat dalam menggunakan internet, dan ortu sambil memonitor tentunya.
  • ingat selalu, kita sbg ortu akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah ttg pola asuh kita
  • ayah sebagai kepala keluarga perlu menentukan GBHK (garis-garis besar haluan keluarga)
  • ibu perlu menjaga wibawa ayah di depan anak-anak. jangan jadikan ayah sebagai 'ancaman' bagi anak (hindari mengatakan ini pada anak : "awas ya ibu laporkan pd ayah kalo kamu nakal") 
  • ayah ibu perlu duduk bareng bikin list apa yg harus diperbaiki, dibatasi, ditingkatkan, kemudian komunikasikan dengan anak-anak. ayah ibu duduk berdampingan dg anak2 (bukan berhadap2an), ayah yg membuka percakapan dan sampaikan dari hati bahwa kita sbg ortu selama ini telah salah dalam mengasuh mereka, minta maaf pada anak2, dan pegang pundaknya. maka insyaaAllah anak akan merasa lega, turun marahnya, tersentuh hatinya dan belajar sikap-sikap sportif dari ayah ibunya.
  • ingat selalu tips ini : mendengar aktif, membaca bahasa tubuh dan perasaan anak, duduk berdampingan dan turunkan frekuensi suara saat berbicara dan menasehati anak.
  • dan untuk pasangan yang akan menikah, perlu membekali diri masing2 dengan ilmu pengasuhan anak (parenting)
  • pernikahan adalah 'bisnis' yang serius. pernikahan perlu titik start, rute, dan tujuan, perlu tahu mau dibawa kemana, apa tujuannya, apa target dalam 1, 2 atau 5 tahun ke depan, bagaimana mengkomunikasikan perbedaan latar belakang pendidikan, keluarga, dll. Karena pernikahan akan mempertemukan dua mahluk yg sebelumnya 'asing' satu sama lain.
  • jangan berharap dapat mengubah kebiasaan dan karakter pasangan. jadi jika sebelum menikah sudah merasakan ada 'kekerasan' walaupun hanya verbal dari calon suami, ditemui juga ada sikap-sikap yang tidak gentle dan tidak melibatkan calon istri dalam rencana besar sang calon suami, maka sebaiknya hindari meneruskan ke jenjang pernikahan.
  • penting juga memastikan apakah calon suami bisa melindungi, menutup aib, dan 'memperindah' ahlak calon pasangannya.
  • samara - sakinah mawaddah wa rohmah - esensi sebenarnya adalah adanya komitmen, gairah, dan kasih sayang diantara suami istri. keduanya mesti mengkomunikasikan semua keinginan masing-masing, termasuk dalam hal mencapai kepuasan saat berhubungan suami istri (karena ini termasuk masalah yang mendasar dalam memperkokoh pernikahan). 
  • berbeda pendapat dan 'berantem' dalam rumah tangga dalam porsi dan cara yg 'benar' sah-sah saja, asalkan hal itu dapat mempercepat pencapaian tujuan pernikahan. 
  • jadi intinya, layaknya bisnis, maka pernikahan-pun perlu adanya semua perangkat yang diperlukan dalam bisnis, tentu dalam konteks membangun rumah tangga. 

Minggu 2 Desember, seru2an rafting bersama sahabat dan para krucil, berempat cewek semua :)
Seharian mbolang ke daerah Pujon - Malang, untuk rafting dan jalan2 ke kawasan wisata paralayang di Gunung Banyak (Taman Langit dan sekitarnya). Perjalanan dimulai dari stasiun Sidoarjo naik kereta ekonomi yang paling pagi. Nyampe Malang dijemput carteran lanjut ke meeting point provider-nya (Pujon Rafting) di pasar wisata Dewi Sri (arah ke Ngantang). Setelah briefing dan sedikit melakukan pemanasan, kami dibawa ke start point rafting naik mobil bak terbuka. Hihi lucu.. naik mobil bak terbuka, duduk berempat di bak belakang pake peralatan rafting dengan warna mencolok lengkap dengan helm-nya. Deg-deg an juga pas sudah naik ke perahu karet dan  diberi aba2 agar berpegang erat pada tali dan konsentrasi dengan instruksi yang diberikan mas Rangga yang mendayung perahu. Jika dia teriak "kiri" maka kami mesti segera bergeser ke kiri dan sebaliknya, Jika denger teriakan "boom" maka perahu akan meluncur ke bawah dan kita mesti menarik tubuh kita ke belakang dengan posisi menengadah sambil tetap berpegangan pada tali perahu. Nah ini yg plg bikin dag dig dug..jika dengar teriakan "terbalik" maka kita mesti melepaskan pegangan pada tali agar tidak terus terperangkap dalam perahu yang terbalik. Kita mesti berupaya tidak panik dan membiarkan tubuh kita terapung di air agar mengikuti arus. Bagiku ini hal yg sgt menantang krn aku tdk bisa berenang hehe..dan praktek pasti tidak semudah teorinya.

Finally....gooooo... and let it flow .. perahu karet yang membawa kami mulai didayung oleh mas Rangga, baru beberapa meter bergerak sdh diteriaki "hati-hati boom".. terus "boom" lagi.. wah seruu banget, meluncur dua kali, sensasi nya itu lo .. perahu terus bergerak mengikuti arus, beberapa kali menabrak batu kali yg cukup besar2, jika tersendat batu kita akan disuruh mengoyang2kan badan ke depan ke belakang sambil menggeser ke arah berlawanan dengan batu, agar segera terlepas dari sendatan. wuih ternyata mmg cukup menguras tenaga padahal kita gak ikutan dayung lo..tapi aslii.. serruu abis.. apalagi pas diteriaki "terbalik".. aku berusaha pasrah dan kulepas genggamanku pd tali perahu.. kurasakan sensasi tenggelam dan berusaha tidak panik sambil mengapungkan tubuhku mengikuti aliran arus.. alhamdulillah akhirnya berhasil juga "menyelematkan diri" walau sempet kemasukan air di telinga dan mulut. tapi itu sungguh pengalaman yang seru dan mengesankan hehe.. Belakangan kami baru ngeh, sebelum perahu terbalik (tepatnya sengaja dibalik hehe), tim penyelamat sudah siap di sekitar kita untuk membantu kita segera keluar dari perahu yg terbalik... waahh bagi yg gak berani tenggelam, bisa bilang nih pada tim "gak usah pake dibalik perahunya yaa" hihi..

Sambil rafting, kami beberapa kali 'narsis' foto2, sesekali kami diteriakin mas Rangga untuk noleh ke arah kamera yang dipegang mas Arif - anggotan tim yang merekam kegiatan kami di sepanjang aliran sungai yang kami lewati. Hihi capek juga mgk ya terus lari2 kecil ngikutin kami, sambil bawa kamera, kayak wartawan yg ngejar selebriti.. hehe. Alhamdulillah cuaca saat itu sangat mendukung, debit air juga lagi bagus2nya. Di sepanjang aliran sungai kami menikmati hamparan pemandangan alam ijo royo2, lengkap dengan alunan suara alam - paduan suara serangga khas hutan pegunungan.. masyaaAllah.. Gak habis2 rasanya syukur kami panjatkan.. "maka nikmat Tuhan-mu manakah yang kamu dustakan".

Tapi sayang, msh terlihat beberapa onggokan sampah plastik yg hanyut, apalagi beberapa hari lalu ktnya aliran sungai habis disapu banjir, jadi lbh byk onggokannya. Mas Rangga cerita bhw tim Pujon Rafting seminggu sekali menyusuri sungai itu untuk membersihkan sampah-sampah plastik. Oya sungai arung jeram-nya bersebelahan langsung dengan jalan raya dari arah Batu-Pujon ke Ngantang, Selorejo, Jombang, atau Kediri. Jadi katanya lebih aman, karena jika terjadi sesuatu hal, proses evakuasinya bisa cepat dilakukan. Beda dengan sungai arung jeram lainnya yang letaknya jauh ke pelosok pedalaman atau hutan. Tapi pingin juga kapan2 nyobain di tempat lain yang lbh menantang alamnya. Pingin nyoba berarung jeram di sungai Pekalen - Probolinggo (https://raftingsonga.com/) gara2 di-iming2i suami yg udah pernah rafting di sana .. hehe jadi ketagihan rafting.. semoga kesampaian.

Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan aman. Habis rafting, kami berenang sepuasnya - gratiss- di pemandian Dewi Sri, airnya seger, jernih banget, dingin, dan tanpa kaporit karena langsung dialirkan dari mata air yang banyak terdapat di bukit2 sekeliling tempat wisata itu. Setelah mandi, beres2 barang, copy foto2 kami selama rafting yg didokumentasikan tim rafting, makan siang (disediakan oleh provider). Oya biaya yg dikenakan 175 ribu per orang (biaya ter-update untuk minimal 4 orang, belum termasuk dokumentasi), semakin banyak peserta maka semakin murah. Bisa simak infonya di sini http://www.raftingpujon.com/.

Setelah jalan2 bentar ke pasar wisata Dewi Sri yang penuh dengan stand bunga hias, buah segar, dan souvenir2, kami lanjut jalan2 ke kawasan wisata Gunung Banyak. Ada paralayang, Taman Langit, dan Omah Kayu, semuanya dalam satu kawasan. Tiket masuk masing2 cukup murah hanya 10 ribu rupiah saja. Hmmm... kawasan wisata yang sejuk, memanjakan mata dengan pemandangan alam khas pegunungan. Dari tempat paralayang, kita bisa leluasa melihat dari atas kota Batu & sekitarnya yang dikelilingi pegunungan.

Banyak spot foto menarik di Taman Langit, juga ada cafe dengan menu murmer milik Perhutani di dalamnya. Beruntung sempat menikmati semua view bagus di kawasan paralayang dan Taman Langit, karena hujan deras mengguyur setelah itu. Rencana ke Omah Kayu terpaksa dibatalkan.

Jam 4 sore kami dijemput di Taman Langit melanjutkan perjalanan ke Malang. Di kota Batu, kami mampir ke Rumah Susu KUD Batu (yg di dekat sebuah factory outlet, sisi kiri jalan raya ke arah kota Malang,  gak jauh dari alun2 kota Batu), menikmati susu madu jahe, roti bakar coklat, kentang goreng, susu dan yogurt produk mereka. Hmmm semuanya yummi dan cukup murah.  Lanjut lagi perjalanan, dan sekitar maghrib kami nyampe di Stasiun Malang Kota Baru, untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Alhamdulillah wa syukurilah ...