April 01, 2016

Diantar angkot sampai halaman kampus :)

Pagi tadi hujan turun cukup deras, kuputuskan langsung saja naik angkot kuning dengan garis hijau di bagian bawah (jurusan Sidoarjo – Surabaya) apapun yang sedang lewat di hadapanku. Biasanya aku menunggu angkot kuning yang bertuliskan huruf “W”plus kombinasi angka tertentu untuk membawaku ke kantor setiap hari. Menurut rekomendasi  pelanggan angkot kuning jurusan Sidoarjo – Surabaya,  angkot “W” tersebut  mirip bus “patas” - ngetemnya gak pernah lama J

Tapi hari ini kunaiki angkot tanpa huruf “W” karena sikonnya memaksa demikian. Cukup sepi penumpangnya saat itu, dan hujan turun cukup deras sepanjang jalan. Beberapa kali pak sopir ngetem, tapi penumpang belum bertambah. Malah sampai di daerah Aloha – Gedangan, penumpangnya tinggal 2 orang. Aku dan seorang ibu yang sudah sepuh, si ibu  meminta ijin padaku dan pak sopir untuk mengantarnya sampai ke rumahnya yang berbelok ke arah perumahan dekat Aloha yang tidak dilewati angkot, tapi jaraknya cukup dekat dengan jalan raya. Dengan penuh syukur pak sopir bergumam..si ibu tadi memberikan tambahan ongkos yg cukup lumayan setelah mengantar sampai masuk ke halaman rumahnya.

Sampai hampir dekat POLDA – tempat biasa aku berhenti untuk pindah ke angkot jurusan berikutnya- penumpang masih belum bertambah juga - tinggal aku seorang, kasihan juga pak sopir itu, sementara hujan masih turun cukup deras. Pak sopir menanyakan tujuanku, dan menawariku untuk mengantar sampai ke depan kampus tempatku mengajar..Alhamdulillah…tentu saja aku langsung mengiyakan. Daripada kehujanan pas turun untuk ganti angkot jurusan berikutnya, lebih baik lanjut saja...itung-itung sekalian bisa ngasih tambahan untuk pak sopir. Setelah tahu kerjaku di kampus, pak sopir sempat cerita tentang sekolah anak-anaknya, bahkan saat ini ada yang sedang kuliah dan cukup sukses prestasi akademiknya. Ikut senang mendengarnya, terdengar pak sopir begitu bangga dengan putra putrinya... Alhamdulillah

Karena hujan masih cukup deras, aku diantar sampai memasuki gerbang kampus. Pak sopir sempat bertanya “sampeyan nggak malu diantar angkot sampai sini ?” he he … kenapa harus malu pak? toh teman-teman sekantor dan mahasiswaku sudah paham betul aku pelanggan angkot he he..


Tidak ada komentar: