Oktober 26, 2018

"a woman is like a tea bag .."

"A woman is like a tea bag - you can't tell how strong she is until you put her in hot water" (Eleanor Roosevelt). "Kekuatan seorang perempuan baru akan terlihat ketika dia dicemplungkan dalam situasi yang panas." Quote yg senada dengan diksi jaman now - "the power of emak-emak" tsb, merupakan prolog dari buku-nya Betti Alisjahbana yg berjudul "Perempuan Pemimpin" yang menampilkan kisah 10 pemimpin perempuan dalam membangun keluarga, mengarungi tantangan karier, menyiasati peran ganda, serta berkontribusi bagi masyarakat luas. 

Sharing pengalaman yang sangat menginspirasi dari para perempuan pemimpin antara lain.. Atiek Nur Wahyuni - CEO Trans Media Group, Intan Abdams Katoppo - Dirut PT Hotel Indonesia Natour 2011-2015, Ligwina Poerwo Hananto - Founder & CEO QM Financial, Mira Amahorseya - Dirut PT Sarinah 2012-2014, Mira Lesmana - Produser Film & Founder Miles Films, Nurhayati Subakat - Founder & CEO PT ParagonTech Innovation (Wardah Cosmetics), Shinta Dhanuwardoyo - Founder & CEO PT Bubu Kreasi Perdana, Suzy Hutomo - Founder & CEO The Body Shop Indonesia, Tri Rismaharini - Walikota Surabaya, Yani Panigoro - Direktur Medco Holding, dan dari pengalaman penulisnya sendiri - Betti Alisjahbana - yang pernah memimpin PT IBM Indonesia & founder PT Quantum Business International. 

Ya.. kaum perempuan membawa sudut pandang tersendiri dan sifat-sifat yang khas dalam memimpin. Gaya mereka yang cenderung partisipatif, lebih peka & detail, bisa multitasking, serta fondasi dan hati kuat yang mereka miliki - merupakan anugrah Ilahi Robbi bagi kaum perempuan dalam melengkapi potensi mereka lainnya, sehingga mereka bisa berkontribusi 'mengubah dunia'. Fondasi itu adalah 4P alias performance, perseverance, practice, dan patience. Yap... kinerja, ketegaran, terus belajar & berlatih, serta kesabaran - merupakan 4 fondasi penting bagi mereka dalam membangun karier sekaligus keluarganya. Selain itu ada sedikitnya 7 bekal yang diperlukan untuk memperbesar kemungkinan kaum perempuan mencapai posisi puncak karier yaitu : motivasi yg kuat, bantuan mentor (org yg dimentori disebut "mentee"), berinisiatif, bangun jejaring, berani keluar dari zona nyaman, hidup seimbang (work-life making it work), dan tegar dlm perjalanan jatuh bangun ke posisi puncak. Sang penulis juga membagikan tips-nya dalam memanajemen waktu, untuk mengatur skala prioritas dalam karirnya (lihat gambar di samping kiri atas)

Pemimpin perempuan juga bisa tetap feminin dalam memimpin dan mempunyai karakteristik tertentu sebagai berikut :
  • cenderung mengolaborasikan pegawai daripada merankingnya; 
  • lebih partisipatif, kolaboratif & interaktif; 
  • nyaman berbagi informasi;
  • tidak hanya mengerti "big picture", tapi juga sgt perhatian thd detail, bahkan yg terkecil;
  • melihat pembagian kekuasaan sebagai kemenangan, bukan tanda kelemahan;
  • siap menerima ketidakpastian & lebih fleksibel;
  • menghormati intuisi dan rasionalitas;
  • sangat menyadari bahwa manusia bukanlah mesin, dan karakter seseorang merupakan hal yg teramat penting diperhatikan, terutama dalam hal merekrut karyawan baru;
  • mempunyai integritas tinggi dan dapat dipercaya;
  • lebih tekun, lebih peka, lebih rela berkorban, dan lebih memberi 'sentuhan' pada bawahan & pelanggannya;
  • tidak menganggap remeh siapapun;
  • mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya, sehingga muncul sinergi umpan balik positif;
  • bisa menjadi agen perubahan yg baik;
  • lebih komunikatif dan bisa menjadi pendengar yang baik;
  • mereka juga melek IT & berwawasan global, kreatif dan mampu memobilisasi tim dengan gaya khas-nya;
  • tahu kapan saatnya harus 'berhenti' ;
  • dan yang paling penting - mereka juga religius dan bersandar pada pertolongan Allah setelah semua ikhtiarnya yang maksimal.
Hmmm.. menarik menyimak satu persatu sharing pengalaman mereka, jadi semakin memperkaya hati dan wawasan kita sebagai perempuan. tentu ada plus minusnya dipimpin oleh seorang perempuan. Dan yang terpenting, tugas utama kaum perempuan adalah membangun keluarga dan menjadi 'madrasah pertama' bagi anak-anak mereka, karena dari sanalah kekuatan bangsa bisa terbentuk. Ibu rumah tangga (rt) adalah wanita karir 24 jam, 'jabatannya' banyak, mulai dari menteri keuangan rt, menteri dalam negeri rt, menteri kesehatan rt, humas rt, dll.. Mereka juga mesti pandai ngatur waktu,  pandai multitasking, sekaligus juga berperan jadi murid karena perlu terus belajar byk hal untuk kepentingan rt-nya. Maka para ibu, berdzikirlah selalu sambil beraktifitas, agar jadi berkah waktumu.. Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat .. 





Tidak ada komentar: