September 17, 2008
Pulang Paksa & PDA
Alhamdulillah...kiranya Allah mengabulkan doaku. Senin malam 15 Sept si kecil bisa kumpul dgn kami setelah sempat “transit” di rumah Eyang Uti-nya sepulang dari rumah sakit dgn status “pulang paksa” Jumat sore 12 Sept.
“Pulang paksa” ..istilah itu awalnya bikin hatiku nggak nyaman. Tapi syukurlah sejauh ini si kecil baik-baik saja. Dan ini cerita dibalik pulang paksa itu.
Setelah dinyatakan kondisinya cukup stabil, si kecil menjalani Echocardiography (semacam USG pada jantung). Hasilnya ada indikasi pembuluh aortanya masih membuka sekitar 0.22 cm (normalnya segera menutup segera setelah bayi dilahirkan), istilah medisnya PDA (patent ductus arteriosus). Disarankan si kecil menjalani observasi 3 bulan lagi..Ya Allah mudah2an saat itu pembuluhnya benar2 sudah menutup.
Karena ngeliat kondisi si kecil stabil, tangisnya kencang dan minumnya juga kuat maka dokter memperbolehkannya pulang. Walaupun hatiku gundah dgn hasil echo itu tapi aku seneng banget bisa bawa dia pulang.
Sementara suamiku ngurus administrasi, tiba2 ada berita nggak enak dari dokter bahwa si kecil belum boleh dibawa pulang karena ditemukan kakinya agak bengkak. Aku sempet down nge-dengernya dan kucoba untuk berargumen ttg resiko jika tetap kupilih rawat jalan. Akhirnya dokter menyarankan untuk tes darah nge-cek albumin dan fungsi ginjalnya, jika normal si kecil boleh kubawa pulang dgn syarat aku sanggup menandatangani surat pernyataan pulang paksa. Dan Alhamdulillah hasil lab menunjukkan semuanya normal...sukseslah si kecil kubawa “pulang”. Tapi keluarga mutusin sementara si kecil transit di rumah eyang-nya dulu dgn pertimbangan dekat dgn RSUD Dr. Sutomo dan ada famili dokter di situ untuk antisipasi jika tjd sesuatu pd si kecil.
Sekarang...kondisinya keliatan tetap stabil: tangisnya kencang, minumnya kuat (2 indikator "baik")dan kakinya mengempis. Tapi tak dapat kupungkiri rasa sedih dan resah kalo mikirin hasil observasinya ntar dan satu lagi..si kecil masih “bingung puting” mungkin krn dia terlalu lama terpisah dgnku di awal2 kelahirannya ditambah ASI-ku yg kurang lancar (stress kali...) jadi ASI eklusif yg kuimpikan kurang berhasil.
Aku & suamiku kini rajin ngumpulin artikel atau info ttg PDA dan kelainan jantung bawaan lainnya. Kami berusaha optimis merawatnya dan semoga dgn ijin Allah SWT si kecil bisa tumbuh kuat, sehat, dan bisa jadi kebanggaan keluarga sesuai namanya Fakhira Ramadhani (panggilan kesayangannya : Hira)... Amiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar