Sidang proposal tesis selasa kemarin, adalah pengalaman
yg cukup menegangkan. Beberapa pertanyaan dan pernyataan tajam diajukan dosen penguji. Aku berusaha bertahan sesuai pesan dosen pembimbingku : “sidang adalah ajang
untuk bertahan, jadi bertahanlah selama ada justifikasi ilmiah yg mendukung”
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, aku merasa bisa menjawab
hampir semua pertanyaan dengan cukup lancar dan mempertahankan pendapatku
sesuai referensi yang kurujuk. Bersyukur Prof. Arif mem-back up-ku, mungkin beliau merasa aku
layak mendapatkannya karena saat bimbingan aku selalu diuji oleh beliau dan
dicek dulu jurnal2 dan referensi lain yg kurujuk ...jadi inget sama mbak Ica –
temen kuliah seangkatan yg lagi ngambil double degree di NTUST - Taiwan- dia banyak
membantuku dapetin jurnal2 dari IEEE .... makasih banyak mbak
Tapi akhirnya tetap
saja masih ada revisi yang harus segera kuselesaikan dlm waktu 2 minggu. Aspek TI
pada kontribusi risetku menurut dosen penguji belum menonjol ... sepertinya ranah SI itu ranah abu2 antara teknik industri dan teknik informatika, jadi sulit menegaskan topik dan kontribusi tesis.
Duh rasanya jenuh bayangin harus cari parameter baru dan
otomatis proposalku harus dibongkar pasang lagi :(
Tapi aku tetap bersyukur karena dosen pembimbingku, suamiku,
dan teman2 kuliahku banyak memberi dukungan dan semangat, termasuk dari mbak Indah temen kuliah yg lagi cuti melahirkan, dan Pak Indie - temen
kuliah yg juga lagi di Taipei - memberi saran agar aku menyikapi hal itu dengan
santai, menurutnya di sana mahasiswa juga ‘dilatih’ lebih 'tahan mental' oleh para
profesornya.
Dan ada resep bagus ketika sharing dengan teman baikku, dia bilang : “manajemen stres .... letakkan dulu gelas
airnya agar nanti bisa kuat mengangkat lagi. diletakkan dengan sebenarnya, kalo
masih dipikir ya masih ada beban”
Pengen bisa benar2 meletakkan
beban itu sebentar, tapi tiap saat koq ya masih kepikiran :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar