Malam minggu kemarin aku gak bisa
tidur sampai lewat tengah malam, sepertinya karena sorenya cukup istirahat plus
habis nyobain kopi putih merek baru- jadi bikin mata melek lebih lama. Akhirnya
kutonton sebuah film unik berdasarkan kisah nyata supranatural di sebuah negara
yang dikenal sangat modern. Kisah seorang mahasiswi yang kerasukan setan dan ditolong
oleh seorang pendeta untuk mengusir setan dari dalam raganya.
Pengusiran setan yang gagal dan
akhirnya menewaskan sang mahasiswi, telah membuat sang pendeta didakwa dengan
tuduhan lalai menolong jemaatnya, dan telah lalai memberi saran untuk menghentikan
pengobatan medis pada Emily. Sang pendeta mempertaruhkan segalanya, bahkan
penjara tak membuat gentar hatinya hanya untuk dapat menceritakan kisah Emily
yang sebenarnya di persidangan. Bahkan pembela sang pendeta pun mempertaruhkan
pekerjaannya karena memberi kesempatan pada sang pendeta untuk bersaksi di
persidangan – sebelumnya dia diancam dipecat jika sampai melakukan hal tersebut oleh firma hukum yang menaunginya.
Sang pembela -yang notabene menganut agnostic- melihat kebenaran dari kisah sang
pendeta.
Tapi masih banyak pihak yang menentang kisah
tersebut dengan alasan konyol karena percaya tahayul, percaya bahwa setan itu ada. Sementara Emily
sendiri telah menulis sebuah surat yang menyatakan bahwa dirinya memang dalam “kendali
mahluk tersebut”. Pihak yg berseberangan menganggap Emily bukanlah kerasukan
setan tapi menderita sebuah penyakit -epilepsi psikosis- yang dapat menyebabkan
dia sangat histeris, sangat paranoid, menyakiti dirinya sendiri dan orang lain, dapat
berbicara dengan berbagai suara & bahasa pada saat dia “kambuh”. Finally,
sang pendeta tetap diputuskan bersalah, tapi juri merekomendasikan bahwa hukuman
sang pendeta telah dijalani selama masa tahanan persidangan, sehingga sang pendeta
bisa bebas setelah persidangan.
Dalam Islam, juga banyak
disebutkan tentang keberadaan setan, jin, atau iblis - baik dalam Al Qur’an maupun
hadits. Bahkan Rasulullah juga mengajarkan banyak cara, do’a dan dzikir untuk
melindungi kita dari gangguan “mereka”, mengajarkan bahwa sesungguhnya “mereka”
itu lemah jika kita hanya berlindung pada Allah. Jadi janganlah kita malah “merendah
dan minta ijin pada mereka” agar tidak diganggu.
Dengan istiqomah berdzikir saat pagi
& petang, berdo’a sebelum tidur, sebelum masuk kamar mandi, sebelum makan,
sebelum memasuki rumah, dan hal-hal lainnya yang dituntunkan oleh Rasulullah,
insya Allah kita dapat terhindar dari gangguan “mereka”. wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar