Sebelumnya ngulas dulu dikit tentang program retooling dosen vokasi, yang kukutip dari website resminya..
Dalam
rangka pelaksanaan program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi, untuk mewujudkan
pendidikan tinggi vokasi yg link and match dg kebutuhan dunia usaha & dunia
industri (dudi); Ditjen Kelembagaan, Iptek & Pendidikan Tinggi
menyelenggarakan program Beasiswa Retooling Kompetensi Dosen Pendidikan Tinggi
Vokasi 2017. Untuk membantu peningkatan kualitas dan kapabilitas dosen sebagai
elemen penting dalam pengembangan lembaga perguruan tinggi. Program ini
merupakan kegiatan pelatihan non gelar melalui kerjasama antara Direktorat Pengembangan
Kelembagaan PT; Ditjen Kelembagaan, Iptek & Pendidikan Tinggi dengan perguruan tinggi
dan partner industrinya sebagai penyelenggara pelatihan. Informasi detilnya bisa disimak di https://retoolingvokasi.ristekdikti.go.id
Semua dosen
PTN dan PTS termasuk yg masih S1-pun mempunyai kesempatan memperoleh beasiswa
tersebut. Alhamdulillah..
beberapa dosen POLSAS juga memperoleh kesempatan ikut
berpartisipasi dlm program tersebut. Kebetulan aku dan dua orang teman dosen
lainnya mendapat kesempatan mengikuti training & sertifikasi, masing-masing
: Cisco Networking – CCNA 1&2 yg diselenggarakan di Politeknik Negeri
Bandung (PolBan), International Health & Safety Passport, dan International
Electrical Installation & Maintenance – keduanya diselenggarakan di
Politeknik Negeri Batam (PoliBatam). Sebelumnya
kami apply secara online di website resmi program tersebut di atas dengan mengisi
dan menggunggah semua data dan dokumen yang diperlukan termasuk proposal.
Daftar pilihan training dan sertifikasi yang disediakan dalam web cukup banyak,
baik yang di dalam negeri maupun luar negeri.
Hmmm.. tapi
sayang, training CCNA yang kuikuti selama hampir sebulan, mulai tanggal 30
Oktober 2017 itu kurang sesuai harapan. Sertifikasinya ternyata hanya untuk
konsumsi student (bukan ToT spt yg diharapkan olehku dan
teman” peserta yg sdh tertuang dlm proposal yang kami unggah sebelumnya). Sehingga kami tidak
bisa menindaklanjuti untuk membuka kelas yg sama di institusi masing”.
Selain itu ada beberapa hal seputar fasilitas selama training yang membuat kami juga kurang nyaman. Di akhir kegiatan, kami sempat menyampaikan semua uneg” tersebut langsung kepada Pudir 4 PolBan sebagai penanggung jawab program tersebut, tentunya secara baik". Kami juga sepakat untuk mengirim email ke panitia program tersebut di Dikti, agar ada perbaikan ke depan.
Tapi dibalik
‘kekurangan’ itu, banyak juga hal lain yang patut disyukuri. Semuanya berusaha
kunikmati dan kusyukuri..anggap saja sebagai recharge. Kebetulan
aku peserta perempuan satu”nya, dan sangat bersyukur teman”ku orangnya baik”, kami juga saling
mendukung. Terlebih aku ngerasa ‘kalah start’ dibanding mereka, sehingga mesti banyak nimba ilmu dari mereka dan dari instruktur tentunya. Selain itu banyak wawasan dan
pengalaman yang kuperoleh setelah beberapa minggu berinteraksi dg mereka. Asal
institusi peserta yang beragam : ada yang dari Polinef (Politeknik Negeri Fak Fak), PoliBatam, Sekolah Tinggi Komputer di Semarang, Polinej (Politeknik Negeri Jakarta) dan dari Unikom Bandung; latar belakang budaya, lika-liku pengabdian mereka di daerah masing", dan banyak lagi hal lain yang menginspirasi.
Bersyukur
juga di depan tempat penginapan kami terdapat komplek perumahan yang sangat hijau
dan asri berkonsep villa (PRV). Kontur tanahnya berbukit-bukit, hampir semua rumah ditanami
banyak bunga dan buah-buahan serta tidak berpagar, jejeran pohon pinus di
sepanjang trotoar, bermacam bunga dan pohon-pohon besar yang hampir semuanya
berbuah memenuhi fasum, juga sungai berarus deras dengan banyak bebatuan besar
yang membelah komplek perumahan itu, menghadirkan suasana serasa di pegunungan.
Pas banget untuk olahraga, sering aku dan teman” menyempatkan diri jalan-jalan di
pagi hari ngirup udara bersih banyak” di situ sebelum berangkat training atau
pas weekend.. segerr.
Hampir
sebulan di Bandung, sempet diajak kulineran tante Yuli ..semoga lain waktu bisa sowan ke kediaman beliau bareng kelg.. aamiiin. Dan tentu juga tidak melewatkan jalan” ke tempat” menarik
di kota Bandung dan sekitarnya bareng tmn". Mulai dari CiWalk dan Teras Cihampelas-nya, nonton rame" film"nya Avenger di PVJ, jalan" ke Car Free Day di Dago sambil nyobain memanah plus sekalian ngunjungi Masjid Salman
ITB yang masyaaAllah makmurnya, nyobain kuliner” favorit seperti bakso Semar
dan martabak Mertua Bandung, jalan” ke Floating Market & Farm House di Lembang, termasuk
‘gak sengaja’ lintas alam jalan kaki sejauh 7 km melintasi taman hutan raya dari Dago
Pakar sampai ke curug Omas Maribaya (foto berempat di jembatan curug bareng rekan2 dari PNJ, Plobatam,dan Polinef 😊). Dan tentu nyempetin beli oleh” khas
Jabar yg murah meriah di Pasar Baru deket PasKal.
Pulang dari sana sudah kesorean, gak jadi mampir ke Farm House
spt yg direncanakan semula. Esoknya kucoba jln sendiri ke Farm House krn sdh tahu
rute dan angkotnya, bersyukur arah naik ke lembang gak jauh dari tempatku
menginap. alhamdulillah nyampe juga di Farm House , keliling singkat smbl ambil beberapa foto di spot” yg kuanggap menarik.
Beda dengan Floating Market yg ada nuansa Jepang-nya, kalo di Farm House kental
dg nuansa Eropa,termasuk ada penyewaan baju tradisional khas Holland – kayak noni”
Belanda gitu. Di situ tiket masuk yg murmer cuma 25k juga bisa ditukar dg minuman yaitu susu
dingin beraneka rasa yg seger banget. Kusempetin juga beli oleh” khas Farm
House unt anak”ku, terus pulang..kunjungan yg cukup cukup singkat
menurutku. Turun dari Lembang mampir beli surabi depan NHI (STP Bandung) jalan
Setiabudi yg terkenal itu. Hmm..nyoba yg katanya favorit di situ rasa oncom
mayo..lumayan enak, puas jln” singkat minggu siang itu..bener” me time :)…alhamdulillah.
Di lain kesempatan, kucoba jalan” sendiri lagi.. nyempetin mampir ke komplek pesantren Daarut Tauhid (DT) Bandung, yang untungnya gak jauh dari penginapanku yang masih di daerah Geger Kalong. Terakhir berkunjung ke sana thn 2003 lalu bersama ibu dan nenekku. MasyaaAllah masjid dan komplek sekitar DT bertambah makmur dan modern. Alhamdulillah pada satu kesempatan, juga diberi rejeki bisa ketemuan dengan bu Arik - teman SMP-ku dulu. Kebetulan dia lagi menghadiri mantenan ponakannya di hotel El Royal Bandung.
Di lain kesempatan, kucoba jalan” sendiri lagi.. nyempetin mampir ke komplek pesantren Daarut Tauhid (DT) Bandung, yang untungnya gak jauh dari penginapanku yang masih di daerah Geger Kalong. Terakhir berkunjung ke sana thn 2003 lalu bersama ibu dan nenekku. MasyaaAllah masjid dan komplek sekitar DT bertambah makmur dan modern. Alhamdulillah pada satu kesempatan, juga diberi rejeki bisa ketemuan dengan bu Arik - teman SMP-ku dulu. Kebetulan dia lagi menghadiri mantenan ponakannya di hotel El Royal Bandung.
Beberapa kali jalan” di Bandung, jadi sering memanfaatkan jasa ojek online (go car dan grab). Nah dari situ jadi tahu sedikit banyak sistem di balik ojek online tsb. Tentang sistem pembayarannya (go pay, dll), tentang kebijakan suspend dan bonus atau komisinya, tentang dampak 'bintang lima' nya, tentang suka duka para mitra (driver-nya) dalam melayani penumpang dg bermacam karakternya, dan lain”nya. Obrolan kami juga sampe ke sosok Crystal Widjaya - sang business intelligence, sosok jenius di balik sistem nya Go Jek. Hmmm.. jadi tahu bagaimana ojek online itu meng-eksplore dan memanfaatkan data mining. Data / informasi benar” jadi ‘harta karun’ saat ini yaa.
Ada juga kejadian yang sempet bikin deg"an, aku mengalami ‘ketindihan’. Malam itu entah kenapa aku sulit sekali tidur, rasanya suasana kamar di penginapanku itu jd serem dan ngerasa denger suara” aneh..sudah kubawa dzikir tp msh gak bisa ngilangin rasa parno itu.. tiba” terasa ada yg menindih badanku sampe sesak rasanya. Kucoba menggerakkan tubuhku tapi gak bisa, pikiranku makin gak karuan, tambah kebawa aja gambaran mahluk” astral di sekitar kamar penginapanku. Kucoba menenangkan diri sambil kusugesti pikiranku bhw itu hanya halusinasiku saja, sambil mencoba terus berdzikir. Alhamdulillah stlh bbrp menit ‘ketindihan’ itu hilang dg sendirinya. Dan akhirnya aku bisa tertidur. Besoknya kucari referensi ttg peristiwa yg kualami semalam. Ternyata itu yg disebut sleep paralysis, dan ada alasan medis nya. Perubahan pola dan ritme tidur, stress, kecapekan, atau melakukan aktifitas agak berat menjelang tidur ..bisajd penyebab nya. Syukurlah setelah tahu alasan medisnya, pikiranku jadi gak dipenuhi lagi dgn hal” berbau mahluk astral..he he
Sehari menjelang pulang ke kampung masing", kami diajak jalan” ke Trans Studio ditraktir pihak penyelenggara ditemani Pak
Usman salah satu instruktur pelatihan. And the last day Jumat 24
Nopember, kami siap" pulang kampung. Sebelumnya kami sempat bertemu PD4 untuk menyampaikan uneg" kami secara baik", dan nyempetin nonton KMLI (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia) yg kebetulan saat itu tengah diselenggarakan di PolBan. Malamnya, pesawat yang kutumpangi mendarat dengan selamat di bandara Juanda di
tengah hujan deras dan angin kencang yang melanda Sidoarjo saat itu.. alhamdulillah wa syukurilah.
Anyway .. terimakasih untuk : Dikti, PolBan, para instruktur, teman" peserta, POLSAS, teman baikku yg selalu mendukungku, bu Ida, tante Yuli, ibuku yang telah membantu menemani si bungsuku, dan tentunya untuk suamiku yg telah rela berganti peran jadi 'ibu rumah tangga' selama sebulan aku di Bandung :-)
update info:
selamat mengemban amanah baru ya Pak Subhan (Direktur Polinef).. barokallahu fiikum 😇
3 komentar:
Bisa minta email bu?
Ada yg perlu saya tanyakan
Assalamualaikum bu uce, salam kenal, bisa minta emailnya?
Assalamualaikum bu uce, salam kenal, bisa minta emailnya?
Posting Komentar