September 15, 2014

ACCETSE 2014.5

Alhamdulillah selesai sudah presentasi paperku pada acara ACCETSE 2014.5 yang diselenggarakan oleh tiga lembaga yaitu AFAP (Asian Fellowship of Academic Profesionals) , UTM (Universiti Teknologi Malaysia) dan ITS di rooftop Grand Darmo Suite Surabaya, Sabtu 13 September 2014.

Acara tersebut juga jadi ajang reuni bagiku, beberapa teman seangkatan pas kuliah S2 juga ikutan di situ, juga hadir dosen S2-ku bu Erma Suryani, Ph.D yang mewakili ITS sebagai partner penyelenggara. Selain aku dan partner penelitianku (P.Karjadi) yang mewakili Politeknik SAKTI Surabaya, peserta lainnya dari UK Petra, Univ. Ciputra, Univ. Widya Kartika, Univ. Gajah Mada, Univ. Brawijaya, ITS, STT Payakumbuh, Univ. Andalas Padang, dan beberapa universitas dan politeknik dari Malaysia (antara lain UTM, UUM, UniMAP, Univ Malaysia Perlis, Univ. Malaysia Kelantan & Politeknik Kelantan Melaka ), serta dari Univ of Moratuwa Sri Lanka. Insya Allah paper-paper yang dipresentasikan dalam konferensi int'l tersebut juga akan dimuat dalam Jurnal Teknologi UTM.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. AmranRasli -conference chairman- dilanjutkan presentasi ilmiah beliau tentang gap antara hasil riset akademik dengan kebutuhan/aplikasinya di dunia industri dan solusi-solusinya. Simak juga topik terkait hal tersebut yang ditulis oleh Professor Bruce Prideaux - James Cook University, dg judul "Bridging the Gap Between Academic Research and Industry ".Tulisan yang diawali dengan rumusan masalah yg menurutku menarik dan memang menjadi fenomena tersendiri yaitu : "Para peneliti sering memanggil industri dan masyarakat untuk membantu dalam koleksi data, namun hasil umpan baliknya jarang dalam bentuk yang dapat dipahami oleh masyarakat dan industri". Selengkapnya silahkan akses ke http://www.cdu.edu.au/sites/default/files/Bridging%20the%20Gap%20Between%20Academic%20Research%20and%20Industry.pdf.

Seperti yang dikutip dari salah satu panduan pengajuan proposal yang diterbitkan oleh Litabmas DIKTI bahwa  : "Sudah umum diakui bahwa terdapat korelasi positif antara GDP per kapita dan jumlah publikasi ilmiah bertaraf internasional serta jumlah sitasi yang dilakukan pada karya sesuatu bangsa. Kemampuan menerbitkan karya ilmiah di forum internasional meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia akan mutu produk teknologi sesuatu bangsa sehingga devisa yang berhasil diraih bangsa tersebut di pasaran global juga meningkat. Dapatlah dimengerti jika sejak tahun 1960-an secara bertaat asas Jepang membanting kemudi dan menggalakkan ilmuwannya untuk berkarya hanya dalam bahasa Inggris, dan dalam beberapa tahun terakhir tersaksikan upaya ilmuwan Cina menuliskan hasil temuannya dalam berkala ilmiah yang diterbitkan di Eropa dan Amerika..."

Ya memang perlu paper kita sampai ke hadapan mitra bestari dengan skala yang lebih luas, dengan cara mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah internasional, sehingga karya kita juga terbaca dan terdengar dalam layanan cepat bibliografi.

Tetapi di sisi lain pe-er besar juga menanti untuk diselesaikan, yaitu bagaimana kita dapat membuat sebuah karya ilmiah yang bermutu dan terpublikasi dalam skala internasional tetapi juga dapat diaplikasikan dalam dunia usaha dan industri (tentu dalam arti yang sesungguhnya - seperti yang sudah terjadi di negara maju seperti Jepang dan Cina).

Selamat bekerja !


update Februari 2015:
Alhamdulillah papernya sudah dimuat di e-journal - Jurnal Teknologi di http://www.jurnalteknologi.utm.my/index.php/jurnalteknologi/issue/view/161

September 05, 2014

September Ceria

Banyak kejadian mengawali bulan ini ... mulai dari yang menggembirakan sampai menyedihkan.

Alhamdulillah wa syukurilah putra putriku memasuki usia 15 tahun dan 6 tahun, barengan di awal2 bulan ini...
Alhamdulillah wa syukurilah aku dan keluargaku sudah enjoy tanpa asisten rumah tangga, dan membuat si bungsu jadi lebih mandiri ...
Alhamdulillah wa syukurilah tes serdosku dinyatakan lulus...
Alhamdulillah wa syukurilah sebagian pe-er kantor sudah selesai walau belum sempurna...

Alhamdulillah 'ala kulli hal ... saat ini, sementara beberapa masalah atau pe-er besar lainnya belum dapat terselesaikan, malah muncul lagi pe-er baru yang rumit nan komplek :-(

Alhamdulillah 'ala kulli hal ...
Tetap harus bersyukur dalam setiap keadaan .. juga sbg nasehat unt diri sendiri. 
Tetap September Ceria  :)

Juli 25, 2014

Wajib Taat

Presiden kita yang akan datang telah terpilih. Walaupun ada keraguan dan polemik yang berkembang di masyarakat, sebagai rakyat sekaligus umat Islam kita wajib mendengar dan taat sebagaimana ajaran Al-Qur’an dan sunnah, selama Pemimpin kita tidak memerintahkan kepada maksiat. Banyak dalil sahih yang menegaskan kewajiban taat tersebut, termasuk saat Pemimpin memutuskan awal Ramadhan dan Idul Fitri, kita wajib menaatinya.

Mari kita do'akan agar Presiden kita nanti benar-benar cakap dan amanah, serta selalu teguh di atas agama Allah Ta'ala. Jika nanti terjadi hal yang kurang atau tidak kita inginkan (naudzubillah)...jangan hanya menyalahkan Pemimpin kita. 
Sebagai rakyat, kita mesti intropeksi diri, terus memperbaiki tauhid dan akidah di lingkungan kita perlahan-lahan, karena pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya (dikutip dari artikel di http://muslim.or.id/manhaj/inilah-alasan-mengapa-pemimpin-hasil-pilpres-harus-tetap-ditaati.html)

Akhirnya...selamat menyambut Idul Fitri, dan berhari rayalah setelah ada informasi resmi dari pemerintah. Perbanyaklah berdo'a di sisa Ramadhan ini : Ya Allah ...Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah kami. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini. 


Juli 13, 2014

Sebaiknya jangan sebut mereka Israel

Kembali bangsa Palestina menjadi korban kebiadaban Israel...maksudnya kaum zionis Yahudi. Sungguh nama Israel itu tak seharusnya mereka sandang, terlalu mulia jika dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan selama ini terhadap bangsa Palestina. Nama yang sebenarnya disandangkan pada Nabi yang mulia, keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yaitu Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. 

"Ketika penamaan itu tanpa konsekuensi, mungkin masalahnya lebih ringan. Namun nama tidak hanya sebatas nama. Masyarakat menggunakan nama ini untuk konteks konflik (untuk mengutuknya - pen) : Biadab Israil… Israil membantai kaum muslimin… penyerangan Israil ke Palestina… Israil penjajah dunia…. dst. Kita sangat yakin, maksud mereka bukan dalam rangka menghina nabi Ya’qub ’alaihis salam, namun tidak selayaknya dilakukan karena beberapa pertimbangan" (http://www.konsultasisyariah.com/yahudi-bukan-israel/) ...wallahu a'lam

Sekarang, mari kita salurkan donasi untuk saudara-saudara kita di Palestina, bisa melalui http://www.konsultasisyariah.com/donasi-peduli-palestina/ .... 
"mari kita buat mereka tersenyum, menyambut berbuka dan berhari raya"




Juli 06, 2014

Kekuatan Do'a

Lima belas tahun dia setia mendampingi dan mendo'akan suaminya yang sedang koma karena kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan otak. Selama suaminya koma, dia memfokuskan konsentrasinya untuk mentarbiyah putri kecilnya dengan memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran, hingga akhirnya putrinya dapat menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun.  Putrinya tumbuh menjadi anak yang sholehah, menjenguk ayahnya, meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. Sampai pada suatu malam sang putri meminta ijin pada ibunya untuk tidur bersama ayahnya. 

Putrinya bercerita :
"Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga?, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini?"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..?? "

Sang ibu berkata : 
"Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma… Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya. Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup. Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin".

"Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…"

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)

Juni 19, 2014

Banjir Parah dan Drainase di Sidoarjo

Tiga hari berturut-turut terpaksa 'menikmati' macet, karena banjir parah yang melanda mulai kawasan Buduran sampai Aloha-Gedangan. Luberan air ke jalan dekat Aloha dan penyedotan air banjir di area pabrik Maspion, menyebabkan muacet yang ekornya sampai Buduran. Banjirnya gak tanggung2, beberapa kampung terendam sampai paha orang dewasa, bahkan infonya beberapa sekolah dan pabrik Maspion sampai harus meliburkan siswa dan karyawannya. 

Seorang penumpang yg kebetulan seangkot denganku kemarin mengeluh, sepeda motornya sampai rusak mesinnya setelah beberapa hari berturut2 terjebak macet dan masuk bengkel sampai habis 1.2 jt. Penumpang lainnya akhirnya memutuskan balik kucing (pulang) karena merasa 'sungkan' datang sangat terlambat ke kantornya tiga hari berturut2. Perjalanan dengan angkot dari Sidoarjo ke Surabaya yang biasanya dapat ditempuh 45 menit - 1 jam (asal gak ngetem..he he), tiga hari ini harus ditempuh sekitar 2 - 2,5 jam. 

Duh.... padahal Sidoarjo udah dapet Adipura, tapi sepertinya sistem drainase dan normalisasinya belum ditangani dengan serius. Ditambah kebiasaan sebagian warga yg masih saja membuang sampah ke sungai atau aliran air lainnya, jadi tambah lengkap penyebab banjir di kotaku :-(
  
"Seperti yang dijelaskan Badrun Sekretaris Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian - Sidoarjo, ada perubahan fungsi dan bentuk saluran pengairan dalam 10 tahun terakhir di Sidoarjo. Saluran-saluran air menuju Avoor Buntung yang dulunya merupakan saluran pengairan, banyak yang mengalami penyempitan karena pengembangan kawasan permukiman warga. Di sisi lain, Pemkab Sidoarjo, tidak pernah melakukan normalisasi sistem pengairan dan drainase" (http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/135965-Banjir-Sidoarjo,-Karena-Saluran-Air-Berubah-Fungsi

Jadi inget, dulu tahun 90-an aku pernah ngalami banjir lumayan parah, saat masih tinggal di Surabaya (dari Simo Sidomulyo terus pindah ke Pucang Anom). Tapi sekarang banjir di Surabaya tidak separah yang dulu, bahkan banyak berkurang, sudah banyak perbaikan, sistem drainase dan normalisasinya sudah ditangani dengan serius.

Semoga masalah banjir dan drainase itu segera ditangani dengan lebih serius oleh PemKab Sidoarjo... yg pasti juga menjadi harapan semua warganya.

Juni 17, 2014

Terimakasih Dafi

Rasanya masih segar dlm ingatan, saat awal anak sulungku masuk pesantren (SMP IT Darul Fikri) 3 tahun lalu, masih agak kolokan dan sempat hampir 'menyerah'.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu... dengan ridho Allah Ta'ala, dengan gemblengan dan bimbingan para ustadz dan ustadzah yang telah mencurahkan segala ilmu, nasehat, waktu, pikiran dan tenaga bagi para santri serta jalinan suka duka pertemanan diantara mereka ... telah menghantarkan anakku dan teman2nya seangkatan menjadi lebih mandiri dan dewasa, lebih tahan banting dan yang paling penting mampu membuat mereka hafal Al Qur'an rata-rata 5 sampai 6 juz...semoga mereka istiqomah dalam rutinitas ibadahnya serta terus menjaga dan menambah hafalannya. 

Alhamdulillah...angkatan ke 2 ini semuanya lulus dengan hasil rata-rata yang cukup memuaskan dan yang lebih penting semuanya diraih dengan cara-cara "terhormat" alias jujur. Sebelum Unas semua santri dan ustadz-ustadzah dan disaksikan para wali-ortu, telah berkomitmen dan berdeklarasi untuk melaksanakan Unas dengan sejujur-jujurnya.

Hari Minggu, 15 Juni kemarin, mereka telah diwisuda.Sederet acara mulai sambutan2, demo hafalan2 mereka di atas panggung, tayangan kilas balik kisah mereka mulai awal masuk pesantren sampai menjelang unas, kuliah ilmiah, prosesi sederhana, pemberian penghargaan untuk beberapa santri yang berprestasi - baik prestasi akademik maupun prestasi soft skills (leadership,dll)- dan alhamdulillah anak sulungku termasuk diantaranya (santri peraih nilai unas sempurna untuk mapel matematika), serta do'a penutup oleh Ustadz Syaiful Arifin mampu menjadikan hati kami mengharu biru.

Ada yang juga menarik dalam acara wisuda tersebut, yaitu isi kuliah ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Imam Susilo - pakar patologi dari RSUD dr. Sutomo. Paparan beliau tentang perilaku prestatif (self achievment) yang didahului potongan film ttg cara seorang pelatih football dlm memotivasi para pemain terutama ketua tim yang dirasa menurun semangat juangnya. sang pelatih memacu ketua tim untuk melakukan pemanasan dengan usaha yg sangat maksimal- break the limit - dan menghapus ketakutannya akan bayang2 kegagalan diri dan timnya. Motivasi sang pelatih akhirnya mampu membangkitkan semangat juang semua pemain.

"The mind is the limit. as long as the mind can envision the fact that you can do something, you can do it, as long as you really believe 100 percent - Arnold Schwarzenegger"

Tayangan dan materi kuliah itu, menurutku tepat sasaran. aku masih ingat betul, anakku dan beberapa temannya sempat beberapa kali mengeluh dan protes pada beberapa ustadz, bahkan sempat kabur masal (he..he...maafkan mereka ustadz). hal itu mereka lakukan karena menurut mereka aturan dan target pesantren sangat berat, mereka merasa berat harus menyetor hafalan secara periodik dengan batasan waktu tertentu, sementara mereka juga dituntut untuk menuntaskan target akademik yang telah dicanangkan oleh lembaga. 

Tapi sebenarnya prestasi ataupun target-target itu dapat diraih dan mereka telah membuktikannya, tentu dengan do'a dan upaya : disiplin, tekun, semangat tinggi, fokus pada tujuan dan pantang menyerah. Intinya -lagi2- adalah pentingnya soft skills, pentingnya konsep diri & harga diri, pentingnya kebutuhan akan prestasi dan menemukan metode atau strategi jitu untuk meraihnya.

Finally...terimakasih Dafi, jazakumullahu khoiron katsiro