Juni 17, 2014

Terimakasih Dafi

Rasanya masih segar dlm ingatan, saat awal anak sulungku masuk pesantren (SMP IT Darul Fikri) 3 tahun lalu, masih agak kolokan dan sempat hampir 'menyerah'.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu... dengan ridho Allah Ta'ala, dengan gemblengan dan bimbingan para ustadz dan ustadzah yang telah mencurahkan segala ilmu, nasehat, waktu, pikiran dan tenaga bagi para santri serta jalinan suka duka pertemanan diantara mereka ... telah menghantarkan anakku dan teman2nya seangkatan menjadi lebih mandiri dan dewasa, lebih tahan banting dan yang paling penting mampu membuat mereka hafal Al Qur'an rata-rata 5 sampai 6 juz...semoga mereka istiqomah dalam rutinitas ibadahnya serta terus menjaga dan menambah hafalannya. 

Alhamdulillah...angkatan ke 2 ini semuanya lulus dengan hasil rata-rata yang cukup memuaskan dan yang lebih penting semuanya diraih dengan cara-cara "terhormat" alias jujur. Sebelum Unas semua santri dan ustadz-ustadzah dan disaksikan para wali-ortu, telah berkomitmen dan berdeklarasi untuk melaksanakan Unas dengan sejujur-jujurnya.

Hari Minggu, 15 Juni kemarin, mereka telah diwisuda.Sederet acara mulai sambutan2, demo hafalan2 mereka di atas panggung, tayangan kilas balik kisah mereka mulai awal masuk pesantren sampai menjelang unas, kuliah ilmiah, prosesi sederhana, pemberian penghargaan untuk beberapa santri yang berprestasi - baik prestasi akademik maupun prestasi soft skills (leadership,dll)- dan alhamdulillah anak sulungku termasuk diantaranya (santri peraih nilai unas sempurna untuk mapel matematika), serta do'a penutup oleh Ustadz Syaiful Arifin mampu menjadikan hati kami mengharu biru.

Ada yang juga menarik dalam acara wisuda tersebut, yaitu isi kuliah ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Imam Susilo - pakar patologi dari RSUD dr. Sutomo. Paparan beliau tentang perilaku prestatif (self achievment) yang didahului potongan film ttg cara seorang pelatih football dlm memotivasi para pemain terutama ketua tim yang dirasa menurun semangat juangnya. sang pelatih memacu ketua tim untuk melakukan pemanasan dengan usaha yg sangat maksimal- break the limit - dan menghapus ketakutannya akan bayang2 kegagalan diri dan timnya. Motivasi sang pelatih akhirnya mampu membangkitkan semangat juang semua pemain.

"The mind is the limit. as long as the mind can envision the fact that you can do something, you can do it, as long as you really believe 100 percent - Arnold Schwarzenegger"

Tayangan dan materi kuliah itu, menurutku tepat sasaran. aku masih ingat betul, anakku dan beberapa temannya sempat beberapa kali mengeluh dan protes pada beberapa ustadz, bahkan sempat kabur masal (he..he...maafkan mereka ustadz). hal itu mereka lakukan karena menurut mereka aturan dan target pesantren sangat berat, mereka merasa berat harus menyetor hafalan secara periodik dengan batasan waktu tertentu, sementara mereka juga dituntut untuk menuntaskan target akademik yang telah dicanangkan oleh lembaga. 

Tapi sebenarnya prestasi ataupun target-target itu dapat diraih dan mereka telah membuktikannya, tentu dengan do'a dan upaya : disiplin, tekun, semangat tinggi, fokus pada tujuan dan pantang menyerah. Intinya -lagi2- adalah pentingnya soft skills, pentingnya konsep diri & harga diri, pentingnya kebutuhan akan prestasi dan menemukan metode atau strategi jitu untuk meraihnya.

Finally...terimakasih Dafi, jazakumullahu khoiron katsiro




Tidak ada komentar: