Juli 16, 2016

Museum Tubuh... rekomendasi liburan edukatif

Kamis kemarin lusa alhamdulillah akhirnya kesampean ngajak anak-anak ke Museum Tubuh di komplek wisata Jatim Park 1 - Batu. Sudah lama pingin ke sana karena penasaran liat tayangannya di tv. Jalan-jalan lagi sebelum mereka masuk sekolah, sekalian ngantar anak sulungku hadiri acara sekolahnya di hari Rabu sebelumnya.

Tiket masuk 60 ribu rupiah per orang - anak-anak dengan tinggi minimal 85 cm dikenai tarif penuh - menurutku relatif murah jika dibandingkan dengan banyaknya edukasi yang bisa diperoleh plus beberapa pemeriksaan gratis di dalamnya seperti pemeriksaan mata, darah dan lemak tubuh. Saranku jika nggak punya waktu banyak, sebaiknya tidak beli tiket terusan ke wahana lain seperti Waterboom, Batu Secret Zoo, Eco Green Park, Museum Angkut, Predator, atau wahana lainnya. Karena di Museum Tubuh cukup banyak hal yang menarik untuk dilihat, ditonton, disimak dan dipelajari. Mulai dari zona gigi, mulut, telinga, paru, jantung, ginjal, usus, lambung, dan seterusnya sampai zona tulang dan kadaver, semuanya menarik, informatif dan edukatif tentunya.

Setiap zona dilengkapi dengan informasi yang komplit mulai dari fungsi organ, cara kerja, penyakit yang bisa timbul sampai dengan pencegahan dan pengobatannya. Fasilitas layar sentuh dan peraga simulasi juga ada di hampir semua zona, antara lain simulasi bersendawa, ingusan, mimisan sampai dengan peraga USG ibu hamil dan praktek dokter gigi. Di tiap zona juga banyak spot yang menarik untuk difoto dan atau ber-selfie, dan memasukinya serasa memasuki tubuh kita sendiri. Jadi bener" ngeh betapa tubuh kita adalah pabrik terbesar dan tersibuk di dunia dengan banyak pekerja yang sangat loyal dan tak kenal lelah di dalamnya...masya Allah !

Ada juga bioskop mini yang menayangkan film 3D berdurasi 7 menit tentang proses reproduksi - tepatnya perjalanan sperma saat membuahi sel telur - yang menarik untuk ditonton. Sayangnya anak-anak berusia 5 tahun belum boleh mengenakan kacamata 3D.

Di zona tulang kita bisa melihat beberapa buah kadaver  - jasad manusia yang diawetkan, yang juga dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seakan berpose sedang menari, berlari dan gerakan lainnya. Menurut poetugasnya, semua jasad itu diperoleh dari rumah sakit secara legal dan sengaja dibuat demikian untuk keperluan edukasi. Diantara kadaver yang berjenis kelamin laki-laki terlihat paru-parunya menghitam, menurut petugasnya karena merokok.. warning nih bagi perokok.

Semua kadaver diletakkan dalam ruang khusus dan tertutup yang hanya boleh dilihat oleh kaum dewasa (minimal 18 tahun) dan tidak boleh didokumentasi. Anak sulungku nyesel juga pas ditanyai umur oleh petugasnya, kujawab apa adanya - 17 tahun. Coba tahu sebelumnya minimal yang boleh masuk 18 tahun ya... he he. Si bungsu juga kecewa gak dibolehin masuk, tapi dia sempet ngintip kadaver dalam pose menari ketika petugasnya membuka pintu sejenak untuk pengunjung dewasa yang boleh masuk. Si kakak mencoba menghiburnya dengan mengatakan anak-anak gak boleh lihat kadaver agar gak takut atau trauma setelah melihat jasad yang diawetkan.

Ngeliat kadaver itu membuatku tertegun sejenak, teringat akan jasad yang seharusnya tergolek di alam kubur. Bagaimanapun bentuk dan di manapun lokasi sang jasad, pastinya akan mengalami kehidupan di alam barzah...wallahu a'lam. Duh...semoga kelak kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan jasad kita dimuliakan Allah. 




Juli 11, 2016

Segera kembali 'angkat gelas' :(

Kemarin baru balik dari mudik - ritual lebaran yang selalu menyenangkan sekaligus melelahkan. Sebelumnya, kamis minggu lalu di rumahku ketempatan pertemuan keluarga besar suami...alhamdulillah 9 bersaudara ngumpul lengkap plus anak cucu masing-masing...jadi gini-gini udah punya cucu ponakan ..he he.

Wuih rasanya capek banget habis acara itu langsung bersih-bersih sampe malam, trus paginya mesti berangkat mudik, karena jumat nya ada pertemuan keluarga besarku di kampung halaman. Sabtu nya kebetulan juga ada undangan reuni teman SMP seangkatanku di sana. Ritual ngumpul dan mudik selalu membawa oleh-oleh cerita baru, dari yang ringan dan menyenangkan sampai cerita 'berat' bahkan duka, semuanya bisa diambil hikmahnya. Jadi pelajaran hidup dan menjadikan kita lebih mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan tetapkan untuk kita.

Saat itu rasanya bisa sejenak 'meletakkan gelas' - sejenak melupakan problem-problem di kantor yang masih komplek. Sekarang mesti dikondisikan siap-siap kembali ke rutinitas. Pemanasan sebelum hari H masuk kantor. Sudah terbayang beberapa pe er di kantor yang mesti segera dikerjakan dan dicari solusinya. Kadang terbersit rasa lelah, enggan dan berat untuk menuntaskannya. Tapi mau gak mau mesti dihadapi - tentu bersama-sama semua rekan di kantor mencoba mencari jalan keluarnya ... 

Jaga semangat dan hadapi saja hari demi hari - begitu pesan teman baikku ... laa haula wa laa quwwata illaa billaah



Juni 01, 2016

Mahasiswa-mahasiswa Penghafal Quran*

Buku berjudul Mahasiswa-mahasiswa Penghafal Quran (*) yang diterbitkan oleh Indonesia Quran Foundation (IQF) dan kubeli secara online itu adalah rekomendasi dari anak sulungku - si Fadhil. 

Ringan sekali membaca isinya, dikemas dalam kisah-kisah pendek para mahasiswa penghafal qur'an yang bergabung dalam IQF. Hampir semuanya merupakan alumni UI, lainnya dari UNJ dan perguruan tinggi di seputar Depok - Jakarta.

Kisah-kisah mereka sederhana tapi sangat menginspirasi. Kebanyakan dari mereka memohon do'a yang sangat sederhana tapi sungguh bermakna. Mereka berdo'a pada Allah Ta'ala supaya ditempatkan di lingkungan yang baik, di antara teman-teman yang baik, yang mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan. Dan do'a itu dikabulkan oleh Allah Ta'ala dengan menempatkan mereka di universitas ternama yang kondusif untuk kuliah, berorganisasi sekaligus bergaul dan berinteraksi dengan teman-teman penghafal qur'an.

Cerita-cerita seru seputar usaha keras mereka dalam menghafal qur'an disela-sela kesibukan kuliah, tugas dan berorganisasi, sangat patut menjadi renungan dan bahan intropeksi diri. Mengaca pada diri yang sampai 'sejauh' ini masih belum ada greget kuat, belum ada target yang tegas dan jelas dalam menghafal al qur'an. Jangankan untuk menghafal 1 juz, keinginan untuk menambah hafalan surat-surat pendek saat bulan ramadhan saja, hanya lewat begitu saja :(

Banyak tips yang mereka bagi dalam proses menghafal al qur'an. Diantaranya dengan selalu menjaga motivasi diri, selalu berupaya istiqomah berinteraksi dengan qur'an, selalu berupaya berada dalam lingkungan para penghafal qur'an, selalu berupaya menjaga diri dari dosa-dosa kecil agar lebih mudah dalam menghafal qur'an, dan yang terpenting adalah menjaga niat dalam hati - meluruskan niat dalam hati - menghafal qur'an adalah untuk meraih ridlo Allah Ta'ala, berharap pahala yang besar dariNya dan dapat mempersembahkan mahkota untuk ortu mereka di akherat nanti. 
  
Ya...menjaga niat, sepertinya sepele ya, tapi sering kita lalaikan. Seperti yang diceritakan oleh salah satu penulis di buku itu - berikut kutipannya :

".. dan lagi-lagi aku terjebak dalam lingkaran yang sama. asa berubah menjadi hawa. lagi, semangatku berubah menjadi nafsu. dan hasil yang kudapatkan NOL besar.....waktu habis, saatnya untuk menyetor hafalan. aku menyetor dengan tersendat-sendat dan tidak lancar.hukum bacaanku hancur berantakan....selesai menyetor aku lari ke pojokan, mencari tempat menyendiri. aku menangis. setengah mati aku membenci diri sendiri....kemudian aku sibuk membandingkan diriku dengan teman-temanku yang lain. mereka yang memiliki kesibukan segudang, namun mampu menambah hafalan dengan mudah... 

dear myself, sebegitu sulitkah Quran masuk dalam pikiranmu? ...ingin rasanya menyerah, aku berfikir panjang, pasti ada yang salah dalam diriku. kubuka perlahan mushafku. "kitab al quran yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran" (Q.S. Sad:29).

aku tersadar. selama ini aku hanya memperlakukan ayat-ayat Quran sebagai target yang harus kuhafal layaknya aku memperlakukan ilmu-ilmu kuliah. aku tak memperlakukan Quran dengan hati....benarkah aku menghafal karena-Nya? benarkah aku menghafal berniat mendapat ridho-Nya? bukan karena ambisi pribadi? bukan karena ingin dipandang berhasil karena mampu menyelesaikan target?

aku diam. bukan menyerah. lebih kepada pasrah. aku mulai menghentikan target-target Quran yang pernah merasukiku... mungkin perkembanganku akan jauh lebih lambat setelah ini. namun aku lebih memilih untuk menikmati proses demi proses kebersamaanku dengan Quran.."

sebuah kutipan sederhana yang patut jadi renungan .. semoga bermanfaat.


Mei 30, 2016

Dosen Berprestasi ...

Menarik membaca tulisan dari salah satu teman dosen sebuah PTS di Malang yang dibagi di salah satu grup wa-ku. Tulisan tentang kesan beliau saat menghadiri undangan Kopertis VII dalam acara Dosen Berprestasi Kopertis VII Tahun 2016 minggu lalu.

Pak Fourry namanya, salah satu peserta dosen berprestasi (dospres) 2016 Kopertis Wilayah VII membagikan tulisannya yang cukup menginspirasi sekaligus menyadarkan kami - sebagai sesama dosen - bahwa di luar sana ada beberapa dosen bahkan cukup banyak yang pencapaiannya telah cukup jauh... wah sangat banyak ketinggalan nih. Dan berikut kutipan tulisannya (sudah sedikit diedit agar lebih mudah membacanya) :

".... kegiatan ini memang diikuti Dosen yang punya prestasi. Bahkan yang sudah pernah jadi juara 2 dan 3, ditahun lalu dan sudah lolos 10 besar Nasional, masih boleh ikut lagi, (kecuali yg juara 1). Seperti 2 orang peserta yg kemarin tampil presentasi.
Catatan saya,  bagi Dosen yg akan tampil, perlu memperhatikan hal-hal berikut : 1). Diseleksi dari Internal yang bagus, karena kemampuan tri dharma nya dan Bahasa Inggris harus lengkap dan seimbang. 2). Menyiapkan presentasi yang bisa menunjukkan siapa kita seutuhnya. 3). Karya Unggulan kita (roadmap) harus sudah terbangun dengan baik,  serta jelas bagaimana pencapainnya. 4). Potret 3 tahun yang membuktikan bahwa kita telah mendapatkan pencapaian 3 poin diatas.
Sebab kita akan saling berhadapan dengan Dosen-dosen yang  established Tri dharma nya. Mendapatkan pengakuan internasional,  H-index 10 (kemarin ada 4-5 orang yg H-index antara 5-10). Mendapatkan Riset Funding dari dalam dan luar negeri,  melakukan kolaborasi Riset Internasional, Abdimas Rutin,  Reviewer Internasional, dll. Dan tidak dinilai dari 1 sisi,  tapi paket lengkap. Nah, maka kalau mau disiapkan dari sekarang, Carefully-Crafted peace by peace, Insya Allah bisa. Good luck,  selamat mencoba. Acara ini sangat menyenangkan, menurut kami tidak ada yg kalah, semua menang, karena semua yg hadir mendapatkan pencerahan dan teman baru. Dengan semakin banyak yang ikut, Semoga Kopertis 7 juga akan mendapatkan Talenta terbaik dan menjadi Jawara Nasional. Amin .... ".

Selamat ya Pak, dan terimakasih sudah mengijinkan tulisannya dikutip di sini :)

Hmmm....memang membanggakan jika membaca profil-profil dospres, seperti profil 3 dospres tingkat nasional tahun 2015 yang dimuat di http://www.savioo.com/campus/inilah-3-sosok-dosen-berprestasi-tanah-air-yang-dapat-kamu-jadikan-panutan/ . Berurutan mulai dari juara 1, 2, 3 ... mereka adalah Budi Wiweko dari  Fak. Kedokteran UI, Deendarlianto dari Fak. Teknik UGM, dan Andri Dian Nugroho dari Fak. Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.

Ketiganya memiliki keunggulan masing-masing, semuanya meliputi paket yang komplit plit di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kegiatan penunjang lainnya. Ditambah prestasi-prestasi unggul termasuk penghargaan dari dalam dan luar negeri, dan yang pasti mereka sudah menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan bangsa dalam berbagai bidang... Masya Allah.

Semoga bermanfaat ... 

Mei 13, 2016

Rembangan, Papuma dan Wisata Panci

Liburan long weekend minggu lalu, aku dan suami kesampean ngajak anak" dan ibuku silaturahmi ke beberapa kerabat di luar kota sekaligus rekreasi. Perjalanan dimulai kamis pagi ke Probolinggo mengunjungi kakak, lanjut ke Situbondo mengunjungi bude dan nenek sekalian bermalam di sana.

Jumat pagi kami melanjutkan perjalanan ke Jember. Hmmm..sudah lama gak melewati rute Situbondo-Bondowoso-Jember yang menyuguhkan pemandangan indah. Jalanan yang naik turun dengan pemandangan persawahan hijau, hutan jati yang rindang, dan  sesekali tampak rimbunan pohon coklat dan rambutan yang sedang berbunga, sungguh memanjakan mata. Memasuki kecamatan Maesan - Bondowoso banyak penjual durian di gubuk kecil berjejer di pinggir jalan di bawah rimbunan pohon yang rindang, sungguh menggoda untuk mampir.  Aku dan ibunda menyempatkan turun dari mobil untuk menikmati makan durian di gubuk kecil itu... sungguh nikmat makan durian bersama ibu, duduk di amben gubuk yang adem. Suami dan anak" yang kebetulan gak doyan makan durian, dengan sabar nunggu di dalam mobil.. terimakasih yaa :-)

Di daerah Arjasa, sebelum masuk kota Jember, kami berbelok ke arah wisata Rembangan. Pengennya sih mengenang masa kecilku dulu... kangen menikmati pemandangan di sekitar kaki gunung Argopuro yang indah itu. MasyaAllah ..... jalan menaik yang berkelok-kelok dan di kanan kiri disuguhi pemandangan hijau yang sungguh cantik berupa pematang sawah diselingi tanaman bunga terompet warna warni khas bunga pegungungan dan jejeran pohon durian, pohon coklat serta pohon buah naga.

Nyampe di atas, udara terasa lebih sejuk, kami langsung 'tergoda' dan memutuskan untuk bermalam di tempat wisata itu, beruntung masih tersisa 1 kamar yang menyediakan air panas.  Tarif kamar lumayan bersahabat - mulai 165 ribu sampai 285 ribu. Tapi sayang, jika turun hujan, air di bak mandi jadi keruh karena air dialirkan langsung dari mata air pegunungan. Di sekitar kamar disuguhi pemandangan khas pegunungan dengan kontur tanah yang berbukit-bukit, dilengkapi area bermain anak yang cukup luas, kolam renang yang di sekitarnya terhampar rerumputan hijau luas dan pepohonan rindang. Terlihat beberapa keluarga menggelar tikar plastik di atas rumput sambil menikmati menu yang mereka bawa dari rumah sembari mengawasi anak-anaknya yang asyik berenang.  Dari sisi atas tebing tempat wisata yang berbatasan langsung dengan jalan itu, kita dapat melihat panorama kota Jember dari kejauhan, tampak juga mobil pick up bermuatan penuh buah durian meluncur ke arah bawah, mungkin dijajakan di daerah Maesan tempat kami menikmati buah durian tadi ya...

Di sana kami juga sempat menikmati teh jahe dan pisang agung keju -menu khas restoran hotelnya. Secangkir teh jahe harganya 9000 ribu, dan sepiring besar pisang agung goreng yang ditaburi keju harganya 20 ribu an. Lumayan enak...

Sabtu pagi, kami turun ke kota Jember, mengunjungi pakde di daerah Mangli. Setelah kangen-kangenan bentar, kami ngajak pakde dan istrinya ke wisata pantai Tanjung Papuma. Tempat wisata itu kabarnya molek dan elok. Jaraknya dari Mangli hanya sekitar 30 km, melewati daerah Jenggawa dan Ambulu. Di Jenggawa kami sempat mengunjungi famili yang sedang sakit. Syafakallahu ...

Tanjung Papuma (papuma = pasir putih malikan) berdampingan dengan wisata pantai Watu Ulo. Tapi jalan masuk dan pengelola kedua tempat wisata itu berbeda. Menurut cerita pakde - kebetulan beliau pensiunan Perum Perhutani - jalan masuk ke Papuma dibuat dan dikelola langsung oleh pihak Perhutani. Jalan masuk ke Papuma melewati hutan lindung yang masih asli dan asri, jalanan juga setengah makadam, dan masih banyak monyet yang berkeliaran di pinggir hutan dan menyeberangi jalan. Kami terhibur dengan keberadaan monyet-monet itu, apalagi ada beberapa induk yang menyeberangi jalan sambil menggendong anaknya...lucunya...

Sampai di pos penjagaan / pintu loket, jalanan langsung menanjak cukup tinggi dan sangat miring, bahkan ada sebuah mobil MPV ber-cc rendah yang tidak kuat naik, terpaksa semua penumpangnya turun dan kemudinya diambil alih sementara oleh petugas Perhutani yang menjaga loket. Setelah itu jalan agak mendatar tapi tidak lama kemudian menanjak lagi dan berkelok-kelok - mesti berhati-hati dan lihai dalam mengemudikan mobil. Sepertinya bus besar gak bisa naik sampai ke lokasi pantai, mungkin penumpangnya mesti ganti dengan ojek ya..

Pantai Papuma memang elok, pasirnya relatif putih, terdapat banyak batu besar dan bukit karang di sana. Panorama sekitar yang molek dengan ombak yang cukup besar, dan terpecah dengan cantik setelah melewati bukit-bukit karang, mengundang pesona dan rasa takjub akan kebesaran Ilahi Robbi. Kami sangat menikmati panorama pantai Papuma dengan deburan ombaknya yang indah. Anak-anak bermain pasir, yang lain leyeh" sambil menyantap makan siang hasil olahan istri pakde yang nikmat : botok patin, botok tahu tempe, ayam kampung ungkep, sayur lodeh dan sambal tentunya. Setelah itu rame" beli es buah gula aren dan es degan yang segar dan murah meriah... hmmm.. benar" liburan...
Sayangnya pandangan mata agak ternoda dengan sampah yang berserakan di beberapa tempat, masih saja ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan :(

Dari Papuma, kami sengaja tidak melewati rute hutan lindung seperti jalan masuk tadi, tapi memilih melewati jalan masuk ke pantai Watu Ulo yang kabarnya dikelola oleh pemkab Jember. Hanya sekedar ingin tahu dari dekat, seperti apa tempat wisata pantai Watu Ulo. Sayangnya panoramanya kurang bagus, pengunjungnya juga sepi, gak sebanding dengan total tiket semobil yang harus kami bayar he he... Seandainya semua pihak berwenang dan terkait bisa saling bersinergi ya... mungkin pantai Watu Ulo yang bertetangga sangat dekat dengan pantai Papuma itu bisa 'dikemas' dengan lebih baik, sehingga pengunjungnya bisa lebih banyak.

Sore tiba di rumah pakde lagi, istirahat sebentar, malamnya suami ngajak berkunjung ke 'mantan' tetangga kami di Sidoarjo yang sudah lama pindah ke Jember - beliau dosen di Unej. Minggu pagi kami melanjutkan perjalanan ke Malang, ngantar Fadhil - si sulung, kembali ke kos an-nya. Perjalanan dari Jember sampai daerah Klakah - Lumajang cukup menyenangkan, pemandangan di kanan kiri jalan cukup indah.. aliran sungai yang bersih dan terbentang puanjang di sebelah kiri jalan, di sebelah kanan jalan beberapa kali tampak hutan jati dan kebun coklat. Nyampe Klakah sering terlihat pengendara sepeda motor membawa beberapa tandan pisang yang masih mengkal. Rupanya mereka ngumpul di sebuah pasar yang khusus berjualan pisang dan oleh-oleh khas Lumajang lainnya seperti kripik pisang, dan olahan pisang lainnya.

Nyampe di Malang, istirahat sebentar, trus lanjut jalan lagi pulang ke Sidoarjo. Di Pandaan, di daerah Taman Dayu, mampir sebentar ke wisata panci. Awalnya sih hanya ingin tahu, sekedar cuci mata... eh begitu lihat peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang dipajang begitu banyak, lengkap dan murah meriah, jadi borong beberapa peralatan dapur deh :) Habis belanja lanjut lagi perjalanan, menjelang maghrib nyampe rumah .. alhamdulillah








April 25, 2016

Workshop Riset Dasar DIKTI 2016

Tanggal 19 - 20 April kemarin, DRPM DIKTI bekerjasama dengan Unitomo mengadakan workshop peningkatan mutu dosen dalam penulisan proposal program riset dasar tahun 2016.

Peserta cukup membludak, ternyata panitia membuka kesempatan bagi dosen-dosen yang berminat hadir tapi tidak terdaftar dalam undangan DIKTI. Suasana sempat heboh saat giliran kami mau absen. Saat itu terjadi hal yang kurang mengenakkan, beberapa peserta termasuk diriku ...ihik... tegas ditolak untuk tanda tangan kehadiran, karena surat tugas yang kami bawa tidak dilampiri dengan print out proposal. Menurut info yang kami terima di grup, proposal dan power point memang wajib disiapkan, tapi tidak ada statement harus dicetak. Akhirnya terpaksa deh nyetak seadanya di business center hotel tempat acara diselenggarakan. Dan ternyata alamaaak muahalnya biaya cetak di situ .. 6000 rupiah/lembar, jika berwarna 12000 rupiah/lembar :(

Satu jam kemudian kami kembali ke meja pendaftaran, panitia sepertinya sudah 'melonggarkan' aturannya, print out proposal boleh disusulkan. Sepertinya karena melihat banyaknya peserta yang tidak membawa print outnya. Hmmm.. belum rejeki kami yang udah terlanjur nyetak beberapa halaman dengan biaya muahal hanya sebagai syarat 'masuk' ruangan. Yah sudahlah... bagaimanapun panitia kelihatan sudah berusaha maksimal melayani peserta yang membludak sekaligus menertibkan jalannya workshop.

Workshop dibuka oleh Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc - Direktur DRPM Kemenristekdikti,
kemudian diteruskan oleh Prof Agus Subekti MSc PhD - mantan Dir. Litabmas DIKTI - beliau memaparkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi X yang merupakan revisi dari panduan yang pernah diterbitkan sebelumnya. Setelah break, acara 'klinik proposal' yang dibagi dalam beberapa grup (sesuai jenis/skim penelitian) berlangsung sampai malam, dipandu reviewer-reviewer DIKTI yaitu Prof. Indah Susilawati, Prof. Suminar Setiati Achmadi dan Prof. Lukman Hakim. Keesokan harinya giliran Bapak Hari Subagyo - Kasubdit Riset Dasar DIKTI yang memaparkan Program INSINas (Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional).

Berikut poin-poin paparan pemateri yang coba kurangkum :
  • proposal penelitian wajib taat azaz / taat format / taat kaidah yang telah ditetapkan oelh DIKTI sebagai pihak sponsor. sebagus apapun proposal jika tidak taat azaz akan ditolak. oleh karena itu baca dengan cermat panduan sponsor yang berlaku
  • judul penelitian sebaiknya pilih yang aktual & novelty (ada kebaruan, ada unsur 'segar' di dalamnya)
  • junjung tinggi pokok kaidah ilmiah : ttd pimpinan asli (bukan scan), minimalkan CPnE (copas n edit), tdk plagiat, unggah sesuai skim yg dituju, dan kode etik lainnya
  • sesuaikan format dan isi proposal dengan kaidah skim yang akan dituju / diraih. dan jika bisa berikan 'lebih' dari standar minimal yang diminta. contoh publikasi dalam jurnal terakreditasi untuk skim PDP (standar luarannya jurnal nasional tidak terakreditasi). 
  • tulis perumusan masalah (statement of the problem = masalah yang dinarasikan) dengan kalimat berita, BUKAN dengan kalimat tanya. bedakan dengan pertanyaan penelitian !
  • rumusan masalah harus ada bukti, bisa dari literatur atau dari hasil survey/wawancara (bisa sertakan foto/gambar hasil survey dalam lampiran)
  • uraikan alasan kuat kenapa memilih topik penelitian dalam latar belakang. contoh walau telah banyak yang meneliti tetapi belum ada yang meneliti untuk lokasi/daerah tertentu
  • tulis tinjauan pustaka/dasar teori dengan singkat dan padat, jangan terlalu detil dan bertele-tele. perjelas metode atau langkah-langkah melakukan dan menyelesaikan penelitian serta gambaran hasil penelitian.
  • hipotesis penelitian boleh tidak dideklarasikan, asalkan dibuktikan.
  • perhatikan batas jumlah halaman yang disyaratkan (jika diperlukan, letakkan gambar/tabel pendukung dalam lampiran)
  • jangan remehkan biodata tim peneliti, akan berpengaruh terhadap diterimanya proposal. contoh untuk skim HiKom selayaknya dalam biodata (minimal) ketua penelitinya tertuang track record / pengalaman-pengalaman ybs dalam society bidang / keilmuan yang ditekuninya, minimal ketua tim peneliti dikenal oleh society-nya di tingkat lokal.
  • anggota tim penelitian boleh belum memiliki jabatan akademik, tetapi harus ber-NIDN
  • semua hasil penelitian wajib disebarluaskan, oleh karena itu luaran wajib semua skim hibah penelitian DIKTI salah satunya adalah publikasi dalam jurnal / lainnya
  • semua peneliti seharusnya mempunyai roadmap penelitian (before n next), topik konsisten dan tidak 'kutu loncat'
  • untuk membuat laporan keuangan penelitian, sebaiknya serahkan pada ahlinya
  • skim hibah penelitian DIKTI terbagi menjadi 2 golongan besar : riset dasar dan riset terapan
  • perubahan-perubahan dalam Panduan X diantaranya adalah perubahan nama skim Hibah Bersaing menjadi Penelitian Produk Terapan, ada skim penelitian baru yaitu Penelitian Sosial, Humaniora, dan Pendidikan
  • peluang skim PEKERTI cukup besar karena peminatnya sedikit, sangat disarankan untuk yang sudah atau akan menulis proposal PDP
  • inovasi identik dengan ATM (amati, tiru, modifikasi), contoh judul-judul program INSINas (Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional) : Peningkatan Daya Saing Sapi Lokal ...., Upgrading Limbah Tar Pada Industri ...., Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro ......, dst
  • Saat ini Program INSINas sedang dibuatkan  'rumah' di simlitabmas.dikti.go.id dan direncanakan akhir Mei 2016 selesai. 
Sekarang... ada pe-er yang menunggu peserta, yaitu mengirim proposal baru dan atau memperbaiki proposal yang belum lolos tahun sebelumnya. 

Terima kasih DIKTI, semua pemateri, Ibu Ully & semua panitia (Unitomo), rekan-rekan dosen peserta workshop, dan UPPM POLSAS tentunya.








April 01, 2016

Diantar angkot sampai halaman kampus :)

Pagi tadi hujan turun cukup deras, kuputuskan langsung saja naik angkot kuning dengan garis hijau di bagian bawah (jurusan Sidoarjo – Surabaya) apapun yang sedang lewat di hadapanku. Biasanya aku menunggu angkot kuning yang bertuliskan huruf “W”plus kombinasi angka tertentu untuk membawaku ke kantor setiap hari. Menurut rekomendasi  pelanggan angkot kuning jurusan Sidoarjo – Surabaya,  angkot “W” tersebut  mirip bus “patas” - ngetemnya gak pernah lama J

Tapi hari ini kunaiki angkot tanpa huruf “W” karena sikonnya memaksa demikian. Cukup sepi penumpangnya saat itu, dan hujan turun cukup deras sepanjang jalan. Beberapa kali pak sopir ngetem, tapi penumpang belum bertambah. Malah sampai di daerah Aloha – Gedangan, penumpangnya tinggal 2 orang. Aku dan seorang ibu yang sudah sepuh, si ibu  meminta ijin padaku dan pak sopir untuk mengantarnya sampai ke rumahnya yang berbelok ke arah perumahan dekat Aloha yang tidak dilewati angkot, tapi jaraknya cukup dekat dengan jalan raya. Dengan penuh syukur pak sopir bergumam..si ibu tadi memberikan tambahan ongkos yg cukup lumayan setelah mengantar sampai masuk ke halaman rumahnya.

Sampai hampir dekat POLDA – tempat biasa aku berhenti untuk pindah ke angkot jurusan berikutnya- penumpang masih belum bertambah juga - tinggal aku seorang, kasihan juga pak sopir itu, sementara hujan masih turun cukup deras. Pak sopir menanyakan tujuanku, dan menawariku untuk mengantar sampai ke depan kampus tempatku mengajar..Alhamdulillah…tentu saja aku langsung mengiyakan. Daripada kehujanan pas turun untuk ganti angkot jurusan berikutnya, lebih baik lanjut saja...itung-itung sekalian bisa ngasih tambahan untuk pak sopir. Setelah tahu kerjaku di kampus, pak sopir sempat cerita tentang sekolah anak-anaknya, bahkan saat ini ada yang sedang kuliah dan cukup sukses prestasi akademiknya. Ikut senang mendengarnya, terdengar pak sopir begitu bangga dengan putra putrinya... Alhamdulillah

Karena hujan masih cukup deras, aku diantar sampai memasuki gerbang kampus. Pak sopir sempat bertanya “sampeyan nggak malu diantar angkot sampai sini ?” he he … kenapa harus malu pak? toh teman-teman sekantor dan mahasiswaku sudah paham betul aku pelanggan angkot he he..