Maret 29, 2015

Workshop Penulisan Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Selasa lalu, ada workshop penulisan proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) di tempatku mengajar. Pematerinya Bapak Tri Harsono, Ph.D dari PENS dan Bapak Ir.Nur Husodo, M.Sc dari ITS.

Banyak tips dan trik yang dibagikan oleh kedua pemateri, mulai dari cara memilih topik penelitian yang menarik, mudah dipahami dan 'membumi', cara menulis ringkasan / abstrak yang baik (tiga alenia : tujuan, metode, dan hasil), serta cara menulis pendahuluan / latar belakang yang sistematis (strategi empat alenia) dan terukur berdasarkan referensi terkini (utamakan referensi berupa paper dari jurnal bermutu). Pemateri juga mengingatkan kami untuk memastikan proposal yang ditulis sesuai dengan format yang telah ditentukan. Dengan memperhatikan strategi tersebut, dapat diharapkan proposal kita menjadi proposal yang baik dan berpeluang lolos dalam seleksi memperoleh hibah PPM dari Pemerintah.

Oya, strategi menyusun anggaran dalam proposal juga perlu mendapat perhatian serius, seperti kata pemateri. Pastikan semua item barang maupun kegiatan PPM telah tertuang dalam anggaran, rencanakan semuanya dengan cermat. Maksimalkan saja sesuai pagu dari tiap skema PPM yang ada. Kemudian perhatikan komposisi tiap bagian, apakah telah sesuai dengan prosentase yang telah ditetapkan, misal untuk bagian honor tim peneliti batas maksimal = 30% dari total anggaran yang diajukan.

Juga sangat disarankan untuk menengok Standar Biaya Masukan (SBM) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 53/PMK.02/2014. Sehingga dapat di-estimasi nominal dari tiap item pengeluaran. Di dalam SBM tersebut tertuang batas tertinggi hampir semua biaya, mulai dari honor ketua dan anggota peneliti, honor penunjang penelitian (pengolah data, petugas survey, dll), honor petugas penyuluhan, biaya perjalanan dinas dalam dan luar negeri, biaya penginapan, uang saku perjalanan dinas, biaya rapat, sewa kendaraan, dll.

Selain hal tersebut di atas, pemateri juga menyampaikan beberapa latar belakang atau fenomena PPM yang terjadi saat ini, khususnya penelitian. Hal tersebut disampaikan sebagai upaya untuk saling mengingatkan diantara kami, para dosen / akademisi, bahwa perlu untuk 'meluruskan niat' terlebih dahulu sebelum mengajukan proposal penelitian tersebut kepada Pemerintah. Fenomena yang dimaksud antara lain adalah :
  • penelitian belum diposisikan sebagai kebutuhan utama seorang pendidik (dosen) - tridharma perguruan tinggi (PT)
  • terkadang ada pergeseran tujuan utama: bahwa penelitian dilakukan untuk mendapatkan dana guna memenuhi kebutuhan hidupnya
  • topik penelitian yang berubah-ubah
  • content penelitian tidak tajam/tidak mendalam
  • kualitas penelitian tidak maksimal
  • manfaat hasil penelitian tidak maksimal.
Hibah-hibah PPM yang ditawarkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kemristekdikti memang cukup banyak dan beragam. Semua hibah tersebut tentu dimaksudkan untuk mendukung terciptanya iklim / atmosfer akademik yang kondusif dan meningkatkan motivasi dosen dalam melaksanakan kegiatan PPM yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat (ilmiah).

Seperti yang dikutip dari artikel yang berjudul "Kontribusi Ilmiah Dari Negara Berkembang Antara Idealisme dan Kenyataan" oleh Terry Mart; bahwa : "hasil penelitian memang selayaknya diketahui oleh masyarakat (ilmiah) agar dapat selekas mungkin dikembangkan oleh peneliti lain atau di aplikasikan dalam bentuk teknologi baru guna kesejahteraan masyarakat. Ilmuwan tadi akan mendapatkan insentif berupa hak-cipta ("copyright") yang meski tidak sejauh hak-paten, merupakan point positif baginya. Di samping itu, publikasi dimaksudkan juga sebagai dokumentasi. Mungkin hasil penelitian seseorang tampak tidak terlalu penting saat ini, tetapi siapa tahu tahun depan, sepuluh atau dua puluh tahun kemudian muncul ilmuwan baru yang dapat menangkap ide jenius yang tersirat di dalam hasil penelitian tadi. Publikasi juga memiliki dampak positif lain seperti memperkenalkan sang ilmuwan di media informasi ilmiah. Cukup banyak ilmuwan yang memiliki kesulitan berkomunikasi dalam seminar namun dapat menuangkan idenya dengan cemerlang di dalam sebuah paper."

Luaran penelitian yang berupa publikasi dalam jurnal nasional terutama jurnal internasional terakreditasi juga sangat diharapkan oleh Pemerintah sebagai pihak penyandang dana, karena dengan demikian dapat 'mendongkrak' citra negara kita (Pemerintah) itu sendiri di dunia (ilmiah). Kalau kata pemateri kami ... usahakan minimal jurnal yang memuat paper kita dapat ter-indeks google scholar, syukur-syukur dapat terindeks Scopus atau indeks yang 'lebih' lainnya.

Untuk mendukung iklim tersebut, Pemerintah telah cukup lama menawarkan beberapa skema hibah program penelitian, antara lain Insentif Riset Sinas dari Kemenristek dan hibah dari Kemenristekdikti (Ditlitabmas- Simlitabmas), seperti dikutip dari Panduan Pelaksanaan PPM Edisi IX thn 2013 berikut ini :
  • Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSNAS), 
  • Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri (RAPID)
  • Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional (KLN)
  • Penelitian Kompetensi (HIKOM)
  • Penelitian Strategis Nasional (STRANAS)
  • Penelitian Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
  • Penelitian Tim Pascasarjana (PPS)
  • Penelitian Fundamental (PF)
  • Penelitian Disertasi Doktor (PDD)
  • Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT)
  • Penelitian Hibah Bersaing (PHB)
  • Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (PEKERTI)
  • Penelitian Dosen Pemula (PDP)
Sedangkan skema hibah program pengabdian  kepada  masyarakat yang ditawarkan oleh Pemerintah adalah sebagai berikut :
  • Ipteks  bagi  Masyarakat (IbM)
  • Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK)
  • Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE)
  • Ipteks bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbKK)
  • Ipteks bagi Wilayah (IbW)
  • Ipteks bagi Wilayah antara PT-CSR atau PT-Pemda-CSR (IbW-CSR)
  • Hi-Link (model program kerjasama PT – Industri – Pemda yang menerapkan teknologi yang dibutuhkan industri dan masyarakat, dan berasal dari hasil penelitian). 
  • Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
Dalam kesempatan tersebut, pemateri juga me-review beberapa draft proposal PPM milik beberapa rekan dosen yang akan diajukan ke Kemenristekdikti untuk pendanaan tahun 2016. Nantinya proposal tersebut wajib diunggah ke website simlitabmas - tenggat waktu sd akhir April 2015 - dan untuk login ke sistem tersebut setiap dosen wajib memiliki NIDN. Dan setiap PT wajib mempunyai operator atau admin yang bertugas mengkoordinasi kegiatan dalam sistem tersebut.

Sesi terakhir workshop tersebut diisi oleh beberapa rekan dosen yang telah memperoleh hibah PPM tahun lalu, untuk men-diseminasi-kan hasil kegiatannya sekaligus berbagi pengalaman kepada semua peserta workshop.


Tidak ada komentar: